BPS: Deflasi Februari 2019 Dipicu Penurunan Harga Pertamax
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi 0,08 persen pada Februari 2019. Ini berbanding terbalik dibandingkan Februari 2018 yang mengalami inflasi yang sebesar 0,17 persen (yoy) dan Januari 2019 yang sebesar 0,32 persen (mtm).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan, deflasi terjadi karena penurunan harga beberapa kebutuhan pokok. Antara lain yaitu, daging ayam ras (0,06 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,05 persen), bawang merah (0,04 persen), cabai rawit (0,02 persen), ikan segar (0,01 persen), wortel (0,01 persen), jeruk (0,01 persen) dan bensin.
Selain itu, penurunan harga bensin non subsidi yaitu Pertamax dan Pertamax Turbo juga berpengaruh membuat deflasi Februari 2018.
-
Kenapa konsumsi Pertamax Turbo naik? 'Terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertamina pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Hal ini seiring kesadaran masyarakat dengan penggunaan BBM yang berkualitas,' kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan Pertamax terakhir kali naik? Seperti diketahui, harga Pertamax dan sejenisnya tidak berubah sejak Februari 2024 meski harga minyak dunia mengalami kenaikan.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax? Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax Series yaitu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sudah tembus di level Rp16.000. 'Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat,' kata Tauhid dilansir dari Antara, Minggu (28/7).
"Untuk bensin, per 10 Februari kemarin ada penurunan kan ya, Pertamax dan Pertamax Turbo. Bobot Pertamax lebih tinggi dari pada Pertamax Turbo. Itu menyumbang deflasi Februari ini," ungkap Yunita di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).
Tercatat hanya kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi sebesar 0,24 persen, sementara 6 kelompok pengeluaran lainnya sumbang inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen terhadap deflasi nasional.
Reporter: Atikah
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaJenis bahan bakar solar non subsidi juga mengalami penurunan
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPer 1 November, harga BBM Pertamina mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak berubah.
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaJenis Shell V-Power sebelumnya dibanderol Rp15.270 per liter kini menjadi Rp14.140 per liter atau turun Rp1.130 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca Selengkapnya