BPS: Ekonomi Tumbuh Positif, tapi Belum Sama Seperti Kondisi Normal
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7,07 persen secara tahunan (year on year/YoY) di kuartal II 2021. Ini seolah memberi sinyal jika Indonesia lepas dari lubang resesi, pasca pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2021 masih terkontraksi minus 0,74 persen.
Namun, Kepala BPS Margo Yuwono mengingatkan, kondisi ekonomi saat ini belum seutuhnya pulih ke situasi normal. Secara perbandingan, dia memakai tolak ukur pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2019 yang positif sepanjang tahun.
"Itu mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia sudah membaik. Meskipun sudah tumbuh positif, namun itu belum kembali pada kondisi pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi Covid-19," jelasnya dalam sesi teleconference, Kamis (5/8).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
"Jadi ekonomi kita sudah positif, tapi pencapaiannya belum sama seperti kondisi normal," dia menegaskan.
Secara teknis, Margo menerangkan, resesi terjadi jika pertumbuhan ekonomi terkontraksi minus dua kuartal berturut-turut. Tapi dia belum mau mengultimatum apakah Indonesia sepenuhnya sudah lepas dari resesi atau belum.
Margo juga berkaca pada penerapan kebijakan PPKM darurat dan PPKM level 4 di Juli 2021, yang dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi baru akan terasa pada kuartal ketiga mendatang.
"Dampak dari PPKM baru akan tergambar di kuartal III-2021, karena itu sudah masuk Juli," ungkapnya.
Apa Itu Resesi?
Merujuk pengertian lain dari resesi, seperti mengutip data Forbes berjudul What Ia a Recession, ekonom Julius Shiskin pada 1974 mendefinisikan resesi terjadi ketika penurunan produk domestik bruto (PDB) terjadi dalam dua kuartal berturut-turut.
Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia 7,07 persen pada kuartal II 2021 turut diukur dari PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4.175,8 triliun dan atas dasar harga konstan Rp 2.772,8 triliun.
Capaian tersebut juga mengalami kenaikan dibanding kuartal I-2021, di mana PDB atas dasar harga berlaku sekitar Rp3.970,5 triliun dan atas dasar harga konstan Rp2.684 triliun.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnya