BPS: Ekspor Februari naik disumbang perhiasan permata
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Februari sebesar USD 12,57 miliar atau naik 11,16 persen dibanding periode sama di 2016 yang sebesar USD 11,31 miliar. Namun dibanding Januari 2017 ekspor Februari turun 6,17 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, komoditas non-migas masih menjadi penyumbang terbesar dari total ekspor. Komoditas non-migas terbesar penyumbang ekspor ialah perhiasan permata sebesar USD 252 juta dengan negara tujuan ke Swiss, Singapura, dan Hongkong.
"Kedua karet dan barang dari karet senilai USD 43 juta. Ketiga bahan kimia organik USD 40 juta. Komoditas yang turun bijih kerak, BBM, dan lemak minyak nabati," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (15/3).
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
Secara kumulatif atau Januari-Februari, ekspor tercatat sebesar USD 25,98 miliar atau naik 19,20 persen dibanding periode yang sama di 2016. Ekspor kumulatif non-migas USD 23,51 miliar.
"Industri pengolahan penyumbang terbesar ekspor kumulatif mencapai USD 19,63 miliar naik 18,83 persen dibanding 2016 USD 16,52 miliar," tuturnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan kinerja ekspor Indonesia pada November 2024 turun, namun jika dilihat secara tahunan meningkat.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaDua sektor ini jadi biang kerok nilai ekspor Indonesia turun pada bulan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca Selengkapnya