BPS: Harga Beras dan Gabah Naik di Juni 2019
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa harga beras di penggilingan mengalami kenaikan sepanjang Juni 2019. Kenaikan tersebut terjadi baik untuk beras kualitas premium, medium dan rendah.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, pada Juni 2019, rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan sebesar Rp9.516 per kg, naik sebesar 0,56 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.166 per kg, naik sebesar 0,26 persen. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.012 per kg, naik sebesar 0,65 persen.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kapan harga beras mulai naik di Purworejo? Dalam beberapa pekan terakhir, harga beras pada tingkat penggiling di Purworejo terus melambung tinggi.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
"Dibandingkan dengan Juni 2018, rata-rata harga beras di penggilingan pada Juni 2019 untuk semua kualitas yaitu premium, medium, dan rendah, mengalami kenaikan 40 persen, 0,34 persen, dan 0,79 persen.
Sementara untuk gabah, lanjut Suhariyanto, dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat penggilingan selama Juni 2019 naik Rp210 per kg (4,72 persen) menjadi Rp4.656 per kg, Gabah Kering Giling (GKG) naik Rp63 per kg (1,18 persen) menjadi Rp5.361 per kg dan gabah kualitas rendah naik Rp169 per kg (4,11 persen) menjadi Rp4.288 per kg.
"Jika dibandingkan Juni 2018, rata-rata harga di tingkat penggilingan pada Juni 2019 untuk GKP mengalami penurunan 1,75 persen, yaitu sebesar Rp83 per kg. Untuk kualitas GKG turun 1,96 persen sebesar Rp107 per kg dan gabah kualitas rendah turun 1,82 persen, yaitu sebesar Rp80 per kg," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaHarga beras premium mengalami penurunan sebesar 1,19 persen pada Agustus.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca Selengkapnya