BPS: Harga Beras Turun Jelang Puncak Musim Panen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 4,46 persen. Sedangkan harga beras medium di penggilingan turun 1,04 persen.
Selama Februari 2019, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp 5.114 per Kg, sedangkan untuk beras harga rata-rata di tingkat penggilingan Rp 10.008 per Kg, semua turun dibanding bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan, penurunan harga gabah kering terjadi karena biasanya petani mengalami puncak panen pada bulan Maret.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
"Biasanya Januari itu belum panen. Februari sudah mulai, puncaknya di Maret dan April. Itu transisinya begitu. Makanya nanti bulan depan mungkin naik lagi," ungkap Yunita di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).
Penurunan harga gabah dan beras menjadi andil dalam penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional. Tercatat NTP turun sebesar 0,37 persen menjadi 102,94 dibanding bulan sebelumnya.
Penurunan ini dipengaruhi oleh 2 dari 5 subsektor pertanian yang juga alami penurunan NTP, yaitu Subsektor Tanaman Pangan (0,80 persen) dan Subsektor Tanaman Hortikultura (1,47 persen).
Reporter: Atikah
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan, dari awal bulan puasa seharga Rp12.500 per kilogram hingga kini menjadi Rp10.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaHarga beras premium mengalami penurunan sebesar 1,19 persen pada Agustus.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaGabah kering panen di tingkat petani naik 2,73 persen, sementara beras deflasi di tingkat grosir.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaKepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4), harga beras mengalami kenaikan bersamaan dengan harga pangan lainnya. Lalu sempat turun pada Rabu (17/4).
Baca SelengkapnyaPenurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.
Baca SelengkapnyaBadan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun.
Baca Selengkapnya