BPS: Impor bahan baku di Indonesia masih tinggi
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada September 2016 mencapai USD 11,3 miliar, menurun 8,78 persen dibandingkan Agustus 2016 yang mencapai USD 12,34 miliar. Di mana impor migas sebesar USD 53,3 juta, sedangkan impor non migas sebesar USD 1,03 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan golongan bahan baku atau penolong memberikan peranan terbesar pada nilai impor tersebut, yakni sebesar 75,09 persen dengan nilai impor mencapai USD 8,48 miliar.
"Impor bahan baku masih tinggi. Sedangkan impor barang modal hanya memberikan peranan sebesar 16,09 persen dan impor barang konsumsi hanya 8,82 persen," kata Suhariyanto di gedung BPS, Jakarta, Senin (17/10).
-
Apa yang dikatakan Said Abdullah tentang impor pangan dan energi? Anggota DPR RI dari PDIP, MH Said Abdullah mengatakan selama 10 tahun terakhir Indonesia belum bisa keluar dari ketergantungan impor pangan dan Energi. Padahal menurut Said, keduanya adalah hal pokok yang menyangkut ketahanan, dan Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Mengapa Said Abdullah menganggap impor pangan dan energi sebagai masalah penting? Padahal menurut Said, keduanya adalah hal pokok yang menyangkut ketahanan, dan Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
Secara kumulatif (Januari-September 2016) impor bahan baku ini menurun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, sebesar USD 6,98 miliar, dan impor barang modal juga menurun sebesar USD 2,32 miliar. Sedangkan impor barang konsumsi justru meningkat sebesar USD 1,02 miliar.
Sementara itu, impor komoditi yang mengalami peningkatan, yakni golongan gula dan kembang gula sebesar USD 25,5 juta, kapal lait dan bangunan terapung sebesar USD 14,4 juta, berbagai produk kimia sebesar USD 10 juta, serta perkakas dan perangkat potong sebesar USD 8,6 juta.
"Golongan yang mengalami penurunan adalah kendaraan dan bagiannya sebesar USD 95,5 juta, pupuk sebesar USD 80 juta, mesin dan peralatan listrik sebesar USD 77,5 juta, dan biji-bijian berminyak sebesar USD 76,5 juta," imbuhnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaBanjirnya impor ilegal di Indonesia menjadi penyebab lesunya produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca Selengkapnya