BPS: Impor Juli 2018 terbesar sejak 2008
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Juli 2018 sebesar USD 18,27 miliar, naik 62,17 persen apabila dibandingkan dengan kondisi impor pada Juni 2018. Impor ini merupakan terbesar sejak Januari 2008.
"Impor Juli 2018 terbesar sejak Januari 2008," ujar Kepala Sub Direktorat Impor BPS, Rina Dwi Sulastri, Jakarta di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (15/8).
Menurut data BPS, impor nonmigas selama Juli 2018 mencapai USD 15,66 miliar atau naik 71,54 persen dibanding Juni. Sementara impor migas pada Juli sebesar USD 2,61 miliar.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
Naiknya impor migas selama Juli 2018 disebabkan oleh meningkatnya impor melalui beberapa negara. Di antaranya Tiongkok sekitar 93,44 persen, Jepang 75,79 persen dan Amerika Serikat 67 persen.
Dirinci menurut golongan penggunaan barang ekonomi, selama Juli 2018 golongan bahan baku atau penolong memberikan peranan terbesar yaitu 74,84 persen. Kemudian disusul oleh impor barang modal 15,75 persen dan barang konsumsi sebesar 9,41 persen.
Dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama, nilai impor konsumsi, bahan baku penolong dan barang modal masing masing mengalami peningkatan sebesar 27,03 persen, 22,99 persen dan 30,44 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaPenerimaan ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBanjirnya impor ilegal di Indonesia menjadi penyebab lesunya produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca Selengkapnya