BPS: Jumlah Penumpang Kereta Api Capai 36,7 juta Orang di Oktober 2018
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada Oktober 2018 sebanyak 36,2 juta orang. Angka ini naik 5,02 persen dibanding Agustus 2018 atau bulan sebelumnya.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 29,3 juta orang atau 80,91 persen dari total penumpang kereta api.
"Peningkatan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar 6,15 persen, Jawa non-Jabodetabek 0,40 persen dan Sumatera 1,28 persen," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Senin (3/12).
-
Siapa yang naik kereta cepat Jakarta-Bandung? Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkesempatan menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (19/9/2023).
-
Siapa yang menilai kemacetan di Jakarta? Tomtom International BV adalah lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia mencatat peringkat kemacetan di Jakarta naik menjadi 29 pada 2022.
-
Mengapa Sumatra Utara memiliki layanan kereta api terbanyak di Sumatra? Sumatra Utara menjadi provinsi di Sumatra yang memiliki rute kereta api dan layanan terbanyak.
-
Siapa saja yang naik angkot? Seringkali, para ibu-ibu naik angkot saat pergi atau pulang dari berbelanja di pasar.
-
Siapa yang mencoba kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Apa transportasi utama di Jakarta? Transformasi Transportasi Umum di Jakarta Sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan dibutuhkan angkutan massal yang menopang mobilitas warga di DKI Jakarta Angkutan massal di DKI Jakarta mengalami transformasi sebelum memiliki sistem transportasi umum yang canggih dan terintegrasi seperti saat ini.
Suhariyanto, mengatakan jumlah penumpang kereta api secara kumulatif selama Januari sampai Oktober 2018 mencapai 348,9 juta orang atau naik 8,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2017.
"Kenaikan penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera, yaitu naik berturut-turut 8,12 persen, 8,82 persen, dan 11,94 persen," ungkapnya.
Di sisi lain, Suharianto mengatakan jumlah barang yang diangkut kereta api pada Oktober 2018 tercatat sebanyak 4,6 juta ton atau naik 5,45 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 3,2 juta ton atau 69,56 persen dari total barang yang diangkut kereta api.
"Peningkatan jumlah barang terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 4,59 persen dan 5,83 persen," imbuhnya.
Sementara, selama periode Januari hingga Oktober 2018 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 41,1 juta ton atau naik 15,35 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Peningkatan terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 20,06 persen dan 13,46 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Harjamukti dan Stasiun Bekasi Barat menjadi stasiun yang paling banyak melayani pengguna.
Baca Selengkapnyavolume pengguna Commuter Line Jabodetabek tertinggi yaitu hampir menyentuh 1,15 juta orang.
Baca SelengkapnyaBPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaSelama musim angkutan lebaran, omzet KAI Commuter tembus Rp86 Miliar.
Baca SelengkapnyaPT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan LRT Jabodebek dapat melayani sebanyak 69.000 penumpang per harinya pada 2024.
Baca SelengkapnyaDengan penambahan 2 rangkaian kereta, penumpang LRT Jabodebek tembus 77.000per hari.
Baca SelengkapnyaPada 1 Juli 2024, penumpang KRL Jabodetabek jumlahnya mencapai 1,5 juta.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei, 55 persen dari penumpang KCIC diketahui menggunakan layanan ini untuk berwisata.
Baca SelengkapnyaOkupansi penumpang ini mencapai 107,14 persen saat libur Idul Adha.
Baca SelengkapnyaPemudik terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen dan Terminal Kampung Rambutan.
Baca SelengkapnyaKereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat saat bepergian.
Baca SelengkapnyaPrediksi volume penumpang KA antar kota selama 14 hari musim mudik dan balik lebaran 2024 mencapai 3,2 juta orang, naik 15,12 persen.
Baca Selengkapnya