BPS: Kesejahteraan petani di Kalbar masuk kategori rendah
Merdeka.com - BPS: Kesejahteraan petani di Kalbar masuk kategori rendah
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kesejahteraan petani di Kalbar perlu ditingkatkan karena Nilai Tukar Petani (NTP) Juni 2018 hanya 95,69 poin turun 0,61 persen dibanding NTP bulan Mei 2018 yaitu 96,27 poin.
"NTP di bawah 100 poin masuk kategori rendah atau belum sejahtera. Itu tentu perlu ditingkatkan. Rendahnya NTP pada Juni karena indeks harga yang diterima petani turun 0,01 persen dan indeks harga yang dibayar petani naik 0,60 persen," ujar Kepala BPS Kalbar Pitono seperti ditulis Antara Pontianak, Minggu (8/7).
-
Mengapa penjualan petai petani muda ini menurun? Saat TikTok Shop ditutup, penjualan produk mereka menurun drastis. Biasanya mereka bisa menjual hingga ribuan paket per hari. Dengan TikTok Shop ditutup, mereka hanya bisa menjual 100-an paket per hari.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Dimana daya beli petani Sulut membaik? Daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Dia merinci, sejumlah subsektor pertanian mengalami penurunan seperti tanaman padi dan palawija Juni 2018 94,50 poin, turun 0,58 persen dibanding Mei 2018. Selain itu NTP hortikultura Juni 2018 100,30 poin, turun 0,99 persen dibanding bulan sebelumnya. Adapun NTP tanaman perkebunan rakyat Juni 2018 95,07 poin, turun 0,99 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Kenaikan NTP justru terjadi pada sektor peternakan dan perikanan, pada Juni 2018 94,22 poin, naik 0,19 persen dibanding Mei 2018. Begitu juga NTP perikanan Juni 2018 105,42 poin, naik 1,41 persen dibanding Mei 2018," kata dia.
Dia menambahkan, kondisi pertanian Kalbar sendiri pada Juni 2018 berbanding terbalik dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan.
"Cukup terpukul adalah sektor perkebunan. Harga karet dan sawit rendah. Padahal harga dolar sudah tembus Rp 14.00- an dan minyak dunia tembus USD 78 per barel. Biasanya petani kelapa sawit dan karet, lada dan kelapa ketiban untung dari situasi ini. Namun sebaliknya, harga komoditas-komoditas andalan masyarakat Kalbar malah anjlok," jelas dia.
Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof Eddy Suratman mengakui kondisi yang ada cukup mengkhawatirkan karena berpengaruh ke daya beli masyarakat.
"Apalagi sektor perkebunan mengambil porsi sekira 40 persen dari ekonomi Kalbar. Di mana sektor ini bersentuhan langsung dengan ekonomi masyarakat," papar dia.
Dia menambahkan, harga-harga sawit dan karet ini sangat berpengaruh ke ekonomi masyarakat. Jika harga terus anjlok, sementara biaya produksi naik maka daya beli masyarakat dalam bahaya.
"Apabila demikian maka imbasnya ke semua sektor. Pemerintah lokal harus mengambil langkah cepat dan tepat. Supaya petani tidak terlalu terbebani. Caranya adalah dengan mengucurkan dana untuk menyubsidi biaya produksi para petani. Subsidi itu bisa disalurkan ke pupuk atau biaya lainnya. Sementara sumber pendanaanya bisa menggunakan kas daerah maupun APBN," papar dia. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indeks harga yang diterima petani turun 0,16 persen lebih dalam dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar petani.
Baca SelengkapnyaHarga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.767 per kg atau naik 5,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.945 per kg atau naik 6,62 persen.
Baca SelengkapnyaSemakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik.
Baca SelengkapnyaBPS Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Oktober 2024 sebesar 120,70 atau naik 0,33 persen dibanding bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaRata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.372 per kilogram (kg), naik sebesar 3,65 persen.
Baca SelengkapnyaSituasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.
Baca SelengkapnyaDaya beli petani di Jawa Timur lebih tinggi dibanding petani di daerah lain di Pulau Jawa
Baca SelengkapnyaPada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.295 per kilogram (kg) atau naik 2,97 persen selama Januari 2024.
Baca SelengkapnyaGabah kering panen di tingkat petani naik 2,73 persen, sementara beras deflasi di tingkat grosir.
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipicu karena naiknya harga yang diterima petani sebesar 1,08 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan NTP dipengaruhi oleh beberapa komoditas unggulan nasional seperti gabah, kelapa sawit, jagung dan kakao
Baca Selengkapnya