BPS manfaatkan teknologi terbaru BPPT tingkatkan akurasi data produksi beras
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan pihaknya akan menggunakan peta dan teknologi terkini dalam menyajikan data produksi beras nasional untuk Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Hal ini diharapkan membuat data produksi beras semakin efisien dan akurat.
"BPS sekarang sedang bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam meningkatkan akurasi data produksi beras. Kita harus menggunakan teknologi terkini dan banyak peta," tutur Kepala BPS Suhariyanto di kantor Perum Bulog, Jakarta, Selasa (20/3).
Untuk itu, BPS dan Perum Bulog menandatangani nota kesepahaman mengenai penyediaan, pemanfaatan, serta pengembangan data dan informasi statistik di bidang pangan.
-
Bagaimana BPS memastikan data akurat? BPS juga bertanggung jawab dalam penetapan sistem pengumpulan, pengolahan, dan penyebarluasan statistik yang sesuai dengan standar internasional untuk memastikan keakuratan dan keandalan data.
-
Bagaimana Kementan memastikan data produksi beras di tahun 2023 akurat? 'Saya yakin dengan data yang dikeluarkan BPS dan Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai produksi dan ketersediaan beras periode Januari Oktober yang mencapai 27,88 juta ton. Angka sebesar itu sudah dilakukan validasi baik melalui kerangka sempel area KSA maupun pengecekan lokasi yang dilakukan jajaran Kementan,' ujar Sulaiman (14/9).
-
Bagaimana Bulog menyalurkan bantuan beras? 'Pagi ini kita mulai lagi penyaluran Bantuan Pangan 10 kg ke masyarakat yang dilaksanakan di Kantor Pos Sukasari, Bogor yang kebetulan jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari rumah saya. Khusus hari ini pelaksanaannya dibagikan maelalui Kantor Pos karena sebagian kelurahan-kelurahan tempat penyaluran Bantuan Pangan ini masih menangani kotak-kotak suara setelah pemilu kemarin dan selanjutnya pelaksanaanya akan kembali lagi di kelurahan.' ujar Bayu.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Bagaimana Bulog menjaga stok beras? Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen.
-
Bagaimana Bulog menjamin ketersediaan beras? “Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi oleh stok, namun Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,“ katanya.
Suhariyanto mengatakan BPS juga menggunakan banyak peta dasar seperti dari Badan Informasi Geospasial (BIG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). "Ini semua di overlay. Jadi kita menggunakan sebuah metodologi Kerangka Sample Area (KSA)," tambah dia.
Dia menambahkan, peta dasar ini membantu BPS dan Bulog untuk memantau data produksi beras secara bertahap dalam periode enam bulan atau satu tahun sekali (per sub-round).
"Setiap bulan kita mengambil sekitar 192 ribu titik pengamatan. Misalnya koordinatnya dimatikan, petugas harus datang ke sana, bawa ponselnya, harus memotret. Apakah sawah tersebut sedang panen, apakah sedang puso (tidak mengeluarkan hasil), apakah sedang dalam vegetatif I, dan seterusnya," terangnya.
"Jadi itu sedang dikerjakan BPS dari Januari, tidak perlu bulanan ya kita rilisnya, per sub-round nanti kita rilis, yaitu enam bulan sampai satu tahun sekali" ungkapnya.
Untuk target pengumuman, Suhariyanto menyebut akan merilis data ini paling lambat Agustus 2018 untuk mencegah perbedaan data yang terjadi kembali ke depan.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS ungkap berbagai tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong peran strategis Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas pasokan.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN yang akrab dipanggil Pak Tiko ini mengapresiasi upaya perum Bulog mendatangkan teknologi mesin Rice to Rice
Baca SelengkapnyaProduksi beras pada periode September dan Oktober 2024 akan meningkat masing-masing menjadi 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaBulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaAtas situasi tersebut, Badan Pangan Nasional telah meminta Bulog untuk terus menerus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama 2 bulan ini.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog mencatat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai 1,85 juta ton per 19 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaHal ini ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan melalui pemenuhuan stok beras nasional.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya