BPS Pastikan Penurunan Ekspor Impor Januari Bukan Pengaruh Virus Corona
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, memastikan virus corona tidak memberi dampak besar pada kondisi ekspor dan impor pada Januari 2020. Menurutnya, dampak virus corona pada laju impor dan ekspor baru akan terlihat pada rilis Febuari.
"Ekspor dan impor dari Januari dari awal bulan, pengaruh belum akan terlihat signifikan pada Januari tapi kita perlu waspada bagaimana efek bisa kita liat pada rilis di Febuari tapi intinya kita perlu waspada," kata dia di Kantornya, Jakarta, Senin (17/2).
Seperti diketahui nilai ekspor dan impor Januari 2020 sama-sama terkoreksi mengalami penurunan dibandingkan posisi bulan sebelumnya.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Di mana, ekspor Januari sebesar USD 13,41 miliar atau turun 7,16 persen dari bulan sebelumnya. Sedangkan, impor tercatat sebesar USD 14,28 miliar atau turun 1,60 persen dari Desember 2019.
Virus Corona Ganggu Perdagangan Baru Akhir Januari
Dia menjelaskan, kronologis mewabahnya virus corona sendiri awalnya dilaporkan di Wuhan China pada 31 Desember 2019. Kemudian diidentifikasi sebagai virus corona pada 3-5 Januari 2020.
Selanjutnya, pada 20 Januari 2020, beberapa negara baru mulai ramai melakukan pengecekan suhu badan meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan pembatasan. "Tapi 21 Januari mulai ada korban. 31 Januari ditetapkan darurat oleh WHO," kata dia.
Berkaca pada kronologis tersebut, maka secara keseluruhan perdagangan ekspor impor Indonesia pada Januari 2020 belum terlalu berdampak secara signifikan. Hanya saja, kewaspadaan muncul sesudah imlek.
"Jadi saya tekankan, ekspor impor Januari pergerakan dari awal bulan sampai minggu ketiga masih oke. Tapi karena saya tidak menyajikan data mingguan, jadi pengaruh itu belum terjadi signifikan di Januari," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaZulhas menyebut, bahwa tren kebangkrutan industri tekstil dalam beberapa waktu terakhir tidak berkaitan dengan Permendag 8 2024.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan penyebab harga bahan pangan, khususnya beras yang melambung dalam beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, produksi pangan Indonesia mengalami kenaikan. Bahkan, cadangan pangan di Indonesia saat ini terbesar selama beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca SelengkapnyaTurunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mengkaji berbagai langkah untuk meminimalkan impor.
Baca Selengkapnya