BPS: Pertumbuhan ekonomi Indonesia capai 5,02 persen di 2016
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan IV-2016 mencapai 4,94, menurun 1,77 persen dari triwulan III-2016. Jika dilihat secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 5,02 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi di tahun ini mengalami perbaikan di banding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2015, di mana pertumbuhan ekonomi mencapai angka 4,88 persen.
"Kalau kita lihat selama satu tahun penuh pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen. Ini lebih tinggi dibanding di 2015 yang sebesar 4,88 persen, dan lebih tinggi juga di banding 2014. Sekarang menunjukkan tanda-tanda perbaikan," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (6/2).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Di mana Sulawesi Utara berada di peringkat pertumbuhan ekonomi nasional? Berdasarkan data yang mereka miliki, Sulut menjadi salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Dia menambahkan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tertinggi menurut lapangan usaha di triwulan IV-2016 terjadi pada jasa pendidikan yang tumbuh hingga 10,74 persen. Diikuti oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh hingga 6,91 persen.
"Juga administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh mencapai 6,67 persen," imbuhnya.
Namun, jika dilihat secara keseluruhan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tertinggi menurut lapangan usaha selama tahun 2016 terjadi pada informasi dan komunikasi yang mencapai 9,57 persen. Diikuti oleh transportasi dan pergudangan yang mencapai 7,85 persen, dan jasa lainnya sebesar 7,69 persen.
"Dengan pertumbuhan sebesar 5,02 persen ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi akan semakin lebih kuat," pungkas Suhariyanto.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 ditopang oleh kinerja positif di semua sektor.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia kalah dari Malaysia yang bisa tumbuh 5,8 persen di kuartal II-2024.
Baca Selengkapnya