BPS: Produksi industri manufaktur RI naik di triwulan 1-2016
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan I 2016 meningkat sebesar 4,08 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Untuk industri mikro dan kecil juga meningkat 5,91 persen dibandingkan periode yang sama di 2015.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, kenaikan tersebut disebabkan naiknya produksi industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional sebesar 10,5 persen. Kemudian industri barang galian bukan logam meningkat 8,58 persen dan industri logam dasar naik 7,61 persen.
"Sedangkan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, turun 10,85 persen. Juga industri listrik turun 9,97 persen dan industri pakaian jadi turun 9,97 persen," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (2/5).
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa saja jenis produksi yang ada? Beberapa jenis produksi antara lain adalah:
-
Di mana pabrik obat kuno ini ditemukan? Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Meski begitu, lanjutnya, dibandingkan triwulan IV 2015, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang mengalami penurunan sebesar 1,41 persen. Suryamin menilai hal ini wajar karena hasil produksi di awal tahun memang kecil, dan akan meningkat di kuartal III dan IV.
"Ini memang hampir selalu menurun dulu kalau dibandingkan pada kuartal IV tahun sebelumnya. Tapi ini akan kembali meningkat mendekati akhir tahun," imbuhnya.
Namun, untuk industri manufaktur mikro dan kecil justru mengalami peningkatan dibandingkan dengan kuartal IV 2015, sebesar 0,76 persen.
Produksi yang mengalami peningkatan adalah industri kertas dan barang dari kertas naik 13,95 persen. Kemudian industri komputer, barang elektronik dan optik naik 13,35 persen serta mesin dan perlengkapan naik 12,37 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaPendapatan pada semester I tahun ini, meningkat sebesar 11,78 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp4,43 triliun.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut menegaskan ketangguhan industri nasional di tengah tantangan global.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSumber pertumbuhan terbesar investasi terbesar berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi di Pulau Jawa masih lebih mendominasi jika dibagi secara porsi wilayah.
Baca Selengkapnya