BPS salah masukkan data impor senjata Timor Leste
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengakui ada kesalahan input data dalam impor senjata dari Timor Leste. Impor senjata yang seharusnya datang dari Rusia, dalam data ditulis dari Timor Leste.
Direktur Statistik Distribusi BPS Titi Kanti Lestari mengakui ada kesalahan teknis dan tidak teliti dalam memasukkan data dalam program microsoft excel.
"Ada yang meleset. Jadi itu yang benar Rusia. Timor Lestenya enggak ada," ucap Titi kepada merdeka.com di Jakarta, Senin (10/3).
-
Apa yang dijual Rusia ke Amerika? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Apa saja yang diekspor Kementan ke Timor Leste? Produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste diantaranya gandum, kedelai, kacang hijau, tomat, jeruk, gula, susu, pakan, dan produk unggas.
-
Siapa yang meminta pemerintah untuk membentuk Satgas impor? 'Kadin Indonesia berharap jalur masuk ilegal (illegal import) yang marak menjadi jalur masuk ke pasar dalam negeri dapat ditindak dengan tegas. Kami merekomendasikan pemerintah untuk membentuk satgas pemberantasan impor ilegal dan penertiban barang impor ilegal yang saat ini sudah berada di tengah masyarakat dengan melibatkan Kadin Indonesia beserta Asosiasi dan Himpunan,' kata Juan dalam keterangannya, Rabu (3/7).
-
Apa yang diserahkan oleh Kementerian ATR? Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) hadir memberikan kepastian hukum terhadap PLBN. Pada Kamis (03/08/2023), bertempat di Hotel Mercure Samarinda, Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto menyerahkan dua sertifikat untuk PLBN Terpadu yang terletak di Nunukan, Kalimantan Utara.
-
Mengapa temuan di Timor Timur signifikan? Penelitian yang dilakukan arkeolog dari beberapa universitas Australia dan Inggris ini mengatakan, ribuan artefak batu dan tulang binatang yang ditemukan di sebuah gua, yang dikenal sebagai tempat perlindungan batu Laili, di bagian utara Timor Timur, menunjukkan manusia purba hidup di sana sekitar 44.000 tahun lalu.
-
Apa isi tas koper nuklir? Tas itu berisi pernyataan presiden--Dokumen Tindakan Darurat Presiden atau PEADS – yang menyatakan keadaan darurat nasional dan memperluas jangkauan kewenangan untuk menangani krisis nuklir.
Dalam data resmi sebelumnya, BPS menyebut Indonesia mengimpor senjata dari Timor Leste. Impor senjata Indonesia pada Januari 2014 mencakup jenis artileri seperti pistol, howitzer, dan mortar dengan total nilai USD 44,2 juta. Impor senjata ini masuk dari Prancis dengan nilai impor USD 37,4 juta. Selanjutnya senjata ini juga masuk dari Timor Timur (setelah koreksi adalah Rusia) dengan nilai USD 6,8 juta.
"Timor Leste itu sebenarnya adalah Rusia," tegas Titi.
Dari data itu disebutkan juga Indonesia juga mengimpor peluru senilai USD 173.000 dari kawasan yang dulu disebut Timor Leste.
Indonesia juga mengimpor peluru dan perlengkapan amunisi seharga USD 56.900. Impor ini datang dari Jerman dengan total nilai USD 39.200 dan juga dari Timor Leste dengan nilai USD 17.600.
Pada Januari 2014 ini, Indonesia juga mengimpor senjata kebutuhan militer non-pistol. Total nilai impor senjata jenis ini mencapai USD 2,1 juta. Senjata ini didatangkan dari Prancis dengan total nilai USD 1,7 juta dan selanjutnya dari Inggris dengan nilai USD 404.700.
Jenis senjata selanjutnya yang diimpor adalah revolvers dan pistol, dengan nilai mencapai USD 27.000. Impor senjata jenis ini datang dari Singapura dengan nilai USD 4.900 serta Finlandia dengan nilai USD 22.000.
Senjata selanjutnya adalah aksesoris magazine, senapan, dan amunisi dengan nilai impor mencapai USD 125 yang datang dari China. Terakhir, jenis senjata yang diimpor adalah perlengkapan revolver atau pistol dengan total impor mencapai USD 70.000.
Impor peralatan senjata jenis ini datang dari Korea Selatan dengan nilai USD 18.000, Jerman dengan nilai USD 43.200 serta Norwegia dengan nilai USD 809.
Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin juga kaget mendengar data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut Indonesia mengimpor senjata dari Timor Leste. Impor senjata jenis pistol, peluru dan perlengkapan amunisi dari Timor Leste tidak pernah dibahas dalam rapat kerja Komisi I DPR dan pemerintah. Sebab, selama ini Indonesia selalu mengekspor senjata ke berbagai negara maju.
"Ah enggak mungkin lah kita impor, mereka (Timor Leste) saja buat senjata enggak bisa kok kita malah beli senjata dari sana. Itu enggak pernah dibahas, jadi ya tidak masuk dalam rencana kerja Kemenhan tahun 2014," ujar Hasanudin kepada merdeka.com.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satgas impor ilegal bentukan Kementerian Perdagangan akan menyelidiki data impor tekstil dari China.
Baca SelengkapnyaBanjirnya impor ilegal di Indonesia menjadi penyebab lesunya produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDalam dokumen, ada masalah dalam dokumen impor yang tidak proper dan komplit sehingga menyebabkan biaya demurrage.
Baca SelengkapnyaKarena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pemerintah juga melakukan impor beras senilai USD 196,7 juta di Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPada Oktober 2020, Indonesia mendatangkan senjata dengan kode HS 93011000, yakni senjata artileri, meliputi senapan.
Baca SelengkapnyaPenyidikan kasus dilakukan sejak Januari 2024 hingga Juli 2024. Dengan menetapkan delapan tersangka
Baca SelengkapnyaMenurut Dino, perbedaan ini disebabkan oleh konsep 'country of origin' yang digunakan dalam pelaporan perdagangan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Trade Map, Heri menyebut perbedaan data yang mencolok antara catatan impor di Indonesia dan ekspor dari China.
Baca SelengkapnyaAwalnya pada 16 Mei 2024, Askolani menyebut hanya ada sekitar 4.000 kontainer peti kemas yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian (Kemenperin) buka suara terkait penumpukan 26.415 kontainer barang impor di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
Baca Selengkapnya