BPS sebut boikot produk Israel berdampak kecil untuk Indonesia
Merdeka.com - Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadiwibowo mengatakan, pelarangan masuknya produk-produk Israel ke negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) hanya akan berdampak kecil bagi Indonesia.
Hal ini dilihat dari nilai impor dari Israel ke Indonesia pada tahun 2015 hanya tercatat sebesar USD 77 juta. Sementara ekspor dari Indonesia ke Israel hanya sebesar USD 116,7 juta.
"Boikot ini ya tidak berpengaruh. Mungkin berpengaruh tapi kecil, karena nilai ekspor impor keseluruhan selama satu bulan bisa di atas USD 10 miliar. Sedangkan ekspor impor kita dengan Israel hanya di bawah USD 10 miliar," kata Sasmito saat dihubungi merdeka.com, Selasa (8/3).
-
Bagaimana boikot berpengaruh? Pada Maret lalu Alshaya Group yang memiliki lisensi Starbucks di Timur Tengah, mulai memecat lebih dari 2.000 karyawannya di Timur Tengah dan Afrika Utara, atau sekitar 4 persen dari seluruh pekerjanya karena dampak boikot.
-
Apa itu boikot? Boikot adalah istilah yang merujuk pada bentuk protes sekelompok orang terhadap sebuah isu, kebijakan, aturan, atau situasi tertentu dengan mencegah untuk tidak menggunakannya atau menolak semua kebijakannya.
-
Apa yang diboikot? Sejumlah responden di Saudi dan UEA juga mengatakan mereka kini memilih produk lokal dibanding produk luar.
-
Kenapa boikot dilakukan? Secara umum, boikot dilakukan oleh sekelompok orang dalam rangka memprotes suatu hal yang tidak semestinya harus berubah.
-
Bagaimana cara boikot? Boikot adalah istilah yang mempunyai beberapa kata turunan yang perlu Anda pahami, seperti memboikot, pemboikot, hingga pemboikotan.
Dia menambahkan, rendahnya nilai impor dari Israel tersebut dikarenakan jenis produk yang bernilai murah, seperti kondensor, turbin kecil, bekas senjata berbahan tembaga dan alumunium, dan bahan-bahan kimia.
Sehingga, jika Indonesia turut memboikot masuknya barang-barang tersebut, maka pemerintah bisa memproduksi sendiri atau bisa mengimpor dari negara lain.
"Contohnya besi, di sana (Israel) mengirim kita besi bekas yang nanti kita olah lagi. Kalau kita boikot ya kita bisa produksi besi sendiri atau kita cari di negara lain," imbuhnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dunia Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sepakat melarang masuknya produk Israel ke negaranya masing-masing. Hal ini sebagai bentuk komitmen dalam menolak keras tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
"Dunia Islam mendorong masyarakat internasional untuk melarang masuknya produk Israel dan seluruh negara menyatakan kembali komitmen untuk melindungi Al-quds Al-sharif, antara lain dengan bantuan finansial untuk Al-quds Al-sharif," kata Presiden Jokowi dalam Konferensi Pers di Ruang Cendrawasih di JCC, Jakarta, Senin (7/3).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komoditas impor dari Israel antara lain, mesin peralatan mekanis dan bagiannya, perkakas dan peralatan dari logam.
Baca SelengkapnyaSecara dampak langsung melalui perdagangan akan relatif minimal.
Baca SelengkapnyaASRIM mencatat, tingkat penjualan secara umum mengalami pertumbuhan sebesar 3,1 persen dari 2022 hingga 2023 secara year on year.
Baca SelengkapnyaSejauh ini volume beras impor yang tiba di Indonesia bukan berasal dari ketiga negara tersebut.
Baca SelengkapnyaTujuan utama dari gerakan boikot tersebut adalah memberi tekanan pada perusahaan-perusahaan yang memberikan dukungan terhadap serangan Israel ke Palestina.
Baca SelengkapnyaImpor dari Israel terjadi dari tahun ke tahun. Pada 2020, nilai impor barang dari Israel mencapai USD 56,5 juta. Kemudian tahun 2021 senilai USD 26,5 juta.
Baca SelengkapnyaBangladesh dan Nepal menjadi negara paling terpukul oleh larangan tersebut. Sebab, kedua negara tersebut adalah tujuan ekspor utama beras asal India.
Baca SelengkapnyaDampak dari seruan ini bisa berdampak buruk ke industri jika terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaPengusaha pemasuk pasar modern RI pastikan tak ada sumbangsih dana ke Israel.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak pernah merilis daftar produk Israel.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2016, ekspor Indonesia ke Israel mencapai USD 103,1. Jumlahnya naik menjadi USD 125,9 juta pada 2017.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi ataupun menggunakan produk Israel.
Baca Selengkapnya