BPS Sebut Defisit Neraca Perdagangan 2018 Terbesar Sejak 1975
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2018 mengalami defisit sebesar USD 8,57 miliar pada Desember 2018. Dengan demikian, defisit itu menjadi yang terbesar sejak tahun 1975 lalu.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan defisit ini menjadi yang terbesar dari data yang dimiliki BPS sejak 1975 lalu. Sebab, data ekspor impor Indonesia sejak 1945 terputus hingga 1975, sehingga dia berpendapat bahwa defisit di 2018 ini merupakan terbesar sejak tahun itu.
"Sejak 1945 kita terputus datanya ya. Itu sampai tahun 1975. Kalau terbesar yang 2018 ini ya besar," kata dia di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/1).
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Bagaimana deflasi dihitung oleh BPS? BPS mencatat bahwa pada bulan tersebut, terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan, yang menyebabkan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,06 di bulan Agustus 2024 menjadi 105,93 di bulan September 2024.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
Berdasarkan data, pada 1975 defisit neraca perdagangan hanya sebesar USD 391 juta. Secara spesifik, dia menyebutkan jika dirujuk berdasarkan data sebelum 2018, defisit yang tercatat pada 2014 tercatat ebesar USD 2,20 miliar, kemudian di 2013 sebesar USD 4,08 miliar dan pada 2012 sebesar USD 1,7 miliar.
Sementara, sejak 1975 hingga 2012, neraca perdagangan Indonesia terus mengalami surplus sebagaimana yang terjadi di 2015 hingga 2017. Adapun surplus yang terbesar berdasarkan catatan BPS adalah sebesar USD 39,73 miliar pada 2006.
"Sehingga ya 2018 yang terbesar. Jadi memang ini defisit ini pelajaran yang kedepan ktia perlu upaya lagi untuk mendiversifikasikan produk maupun negara tujuan ekspor kita," ungkap dia.
Meski tercatat defisit, dikatakan dia pemerintah telah melakukan berbagai upaya yang mampu menekan defisit neraca perdagangan, seperti kebijkan pengendalian impor terhadap 1147 komoditas dengan menaikan Pajak Penghasilan (PPh) 22 Impor, hingga kebijakan penerapan kebijakan mandatori perluasan progran B20 maupun insentif fiskal lainnya untuk menggenjot ekspor.
"Tapi perlu jadi catatan, kebijakan begitu diumumkan langsung terimplementasikan kan tidak, tapi kita berharap kebijakan itu ke depan semakin bagus," ungkapnya.
Sebelumnya, Ekonom Faisal Basri mengkritik ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan defisit neraca perdagangan. Dia bahkan menyebut neraca dagang Indonesia 2018 mengalami nasib terburuk sepanjang sejarah.
"Sejak merdeka, defisit neraca perdagangan hanya 7 kali. Tahun 2018 defisit perdagangan terburuk sepanjang sejarah," kata Faisal Basri dalam cuitan di Twitter miliknya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca Selengkapnya