BPS sebut nilai ekspor RI Juni 2017 turun karena libur Lebaran
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pergerakan nilai ekspor selama Juni mencapai USD 11,64 milliar. Nilai tersebut turun 18,82 persen dibanding bulan Mei 2017. Sementara itu, secara year to year ekspor Juni 2017 turun 11,82 persen dibanding Juni 2016.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan fluktuasi harga komoditas di pasar global selama Juni masih mempengaruhi perkembangan ekspor Indonesia.
"Sebelum kami merilis angka ekspor kami ingin sampaikan bahwa, selama bulan Mei sampai Juni harga komoditas di pasar global belum stabil ada menurun ada naik," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Senin (17/7).
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Nilai pasar pemain apa yang turun? Nilai pasarnya yang semula berada di angka 3 juta euro kini merosot menjadi hanya 1,5 juta euro, atau turun sebesar 50 persen.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
"Melihat hal tersebut, nilai ekspor kita pada Juni mencapai USD 11,64 miliar. Nilai tersebut turun 18,82 persen dibanding bulan Mei 2017," tambahnya.
Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor juga disebabkan oleh masa Lebaran dan Ramadan yang bertepatan dengan masa libur panjang yang berdampak pada pelarangan truk masuk jalan tol.
"Nilai ekspor Juni 2017 itu lebih rendah dari Juni 2016 itu karena ada lebaran dan Ramadan. Ada libur panjang dan ada larangan kendaraan truk masuk ke jalur tol. Itu yang membuat ekspor kita turun. Kalau kita liat tren berikutnya itu akan naik lagi," jelasnya.
Komoditas ekspor non migas menyumbang 88,91 persen dari total ekspor Juni 2017. Sementara itu, kenaikan ekspor terbesar terjadi pada komoditas bubur kayu, aluminium, garam dan balerang, pupuk dan logam dasar.
"Penurunan ekspor terbesar terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati, karet dan barang dari karet, kendaraan dan bagiannya dan mesin pesawat mekanik," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaDua sektor ini jadi biang kerok nilai ekspor Indonesia turun pada bulan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan kinerja ekspor Indonesia pada November 2024 turun, namun jika dilihat secara tahunan meningkat.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca Selengkapnya