Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPS Sebut Virus Corona Buat Inflasi Ramadan 2020 Tidak Biasa

BPS Sebut Virus Corona Buat Inflasi Ramadan 2020 Tidak Biasa Kepala BPS Suhariyanto. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi pada April 2020. Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, inflasi April 2020 hanya sebesar 0,08 persen. Adapun secara tahunan, inflasi berada di angka 2,67 persen.

Suhariyanto bilang, kondisi inflasi bulan ini tidak seperti bulan-bulan menuju Ramadan tahun yang lalu. "Inflasi kali ini tidak biasa, berbeda dengan pola sebelumnya. Biasanya tahun lalu, masuk Ramadhan itu meningkat, tahun ini justru melambat," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (4/5).

Suhariyanto menambahkan, masih menyebarnya pandemi Corona menyebabkan permintaan barang dan jasa yang harusnya meningkat justru turun menjelang bulan puasa dan Idul Fitri. "Biasanya kalau mau Ramadan itu selalu naik tapi kali ini turun karena memang situasi dan kondisi Covid-19 membuat pola konsumsi dan pergerakan berubah," katanya.

Orang lain juga bertanya?

Sementara, kelompok yang memberikan andil inflasi antara lain makanan, minuman, tembakau yang terdiri dari bawang merah, rokok putih, rokok filter hingga gula pasir. Kemudian, harga emas juga menyumbang andil inflasi bulan ini.

Adapun dari 90 kota indeks harga konsumen (IHK), sebanyak 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi.

Inflasi April di Bawah Prediksi BI

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi April 2020 mencapai 0,18 persen (mtm) atau sebesar 2,78 persen (yoy). Dengan demikian inflasi terjaga dan terkendali rendah 3 persen plus minus 1 persen.

"Kami perkirakan untuk April 2020 ini inflasinya sekitar 0,18 persen mtm. Kalau dihitung yoy 2,78 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, (29/4).

Perry menuturkan angka inflasi ini lebih rendah dari dua bulan sebelumnya. Pada bulan Maret 2020 inflasi tahunan tercatat 2,96 persen dan bulan Februari 2020 sebesar 2,96 persen.

Beberapa komoditas yang menyumbang inflasi di antaranya bawang merah sebesar 0,12 persen, emas perhiasan 0,9 persen, jeruk 0,5 persen dan gula pasir 0,02 persen. Sementara komoditas penyumbang deflasi, yaitu cabai merah 0,11 persen dan daging ayam 0,08 persen.

Menurutnya, terjaganya inflasi ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menyediakan bahan pokok selama bulan ramadan terpenuhi dengan baik. Hal ini terjadi karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Bulan Ramadan tahun ini lebih rendah dari pola historisnya. Karena ada PSBB dan ini menurunkan tingkat permintaan jadi itu bagian dari terkendalinya inflasi," kata Perry.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir

Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024
BPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024

Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen

Angka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,

Baca Selengkapnya
Indonesia Alami Deflasi 0,18 Persen Periode Juni-Juli
Indonesia Alami Deflasi 0,18 Persen Periode Juni-Juli

Deflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulkifli Hasan: Inflasi Tahun 2023 Terendah Sepanjang Reformasi
Mendag Zulkifli Hasan: Inflasi Tahun 2023 Terendah Sepanjang Reformasi

Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
BPS Bantah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Bukan Akibat Daya Beli Kelas Menengah Lemah
BPS Bantah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Bukan Akibat Daya Beli Kelas Menengah Lemah

Dalam catatan BPS, pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia Indonesia mengalami pernah deflasi selama 7 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Inflasi Agustus 2023 Sebesar 3,27 Persen
BPS Catat Inflasi Agustus 2023 Sebesar 3,27 Persen

Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Mendag: Harga Beras Mahal karena Musim Panen Mundur
Mendag: Harga Beras Mahal karena Musim Panen Mundur

Hari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya
BPS DKI: Inflasi Jakarta Agustus 2024 Tercatat 1,98 Persen
BPS DKI: Inflasi Jakarta Agustus 2024 Tercatat 1,98 Persen

Laju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.

Baca Selengkapnya
Harga Beras dan BBM Bikin Inflasi Bulan September di 2,28 Persen
Harga Beras dan BBM Bikin Inflasi Bulan September di 2,28 Persen

Lonjakan inflasi September 2023 tak lepas dari kenaikan harga beras dan kebijakan penyesuaian harga BBM.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini

Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.

Baca Selengkapnya