BPS: September, neraca perdagangan RI defisit USD 270,3 juta
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia defisit USD 270,3 juta pada September 2014. Ini merupakan defisit neraca perdagangan kelima dialami Indonesia tahun ini.
Pada Januari, neraca perdagangan defisit sebesar USD 0,45 miliar, April USD 1,97 miliar. Kemudian, Juni USD 0,30 miliar, dan Agustus USD 0,31 miliar.
"Defisit ini terus menurun dan memang semoga bisa menghilang," ujar Kepala BPS Suryamin, saat jumpa pers di Kantornya, Jakarta, Senin (3/11).
-
Apa itu 2024 PT5? Asteroid ini kemudian dikenal sebagai bulan kedua atau bulan mini. Dikatakan bahwa bulan mini adalah asteroid kecil yang terperangkap sementara oleh gravitasi Bumi sebelum melanjutkan perjalanannya.
-
Apa yang dikatakan di bulan Mei? Bulan Mei ini datang dengan rahmat, semoga keinginanmu dapat dicapai satu demi satu.
-
Apa yang dilakukan PDIP saat Rakernas ke-5? Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
-
Apa target PDB Indonesia dalam 5 tahun? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
-
Kapan pencairan BPNT 2024? Program BPNT 2024 akan dilaksanakan dengan cara bertahap antara bulan November hingga Desember.
-
Kapan HSS5 diselenggarakan? Setelah sukses dengan seri-seri sebelumnya, Holywings Sports Show (HSS) akan kembali hadir dengan seri kelima yang akan diadakan di Indonesia Arena GBK Senayan pada 21 April 2024 mendatang.
secara volume, neraca perdagangan september surplus 32,9 juta ton. Defisit muncul lantaran nilai impor pada September sebesar USD 15,55 miliar. Lebih tinggi ketimbang ekspor hanya USD 15,28 miliar.
Suryamin mengungkapkan, nilai impor sebesar USD 15,55 miliar itu naik 0,23 persen ketimbang periode sama tahun lalu. Jik dibandingkan Agustus, nilai impor naik 5,09 persen. "Migas naik 7,42 persen. Nonmigas naik 4,39 persen," jelasnya.
Total impor Januari-September USD 134,37 miliar atau turun 4,26 persen. Dan impor nonmigas USD 101,35 miliar, turun 5,03 persen.
"Share terbesar mesin dan peralatan mekanik US 19,56 miliar dan mesin dan peralatan listrik USD 13,04 miliar."
Aktivitas impor didominasi tiga negara Asia, menguasai 42,50 persen dari total nilai impor Indonesia. China menjadi terbesar dengan meraup USD 22,41 miliar, diikuti Jepang USD 12,99 miliar, dan Singapura USD 7,68 miliar.
Impor bahan baku sebanyak USD 102,80 miliar (76,50 persen). Kemudian, barang modal USD 22,11 miliar (16,45 persen), dan barang konsumsi USD 9,47 miliar (7,05 persen).
Kemudian, total ekspor Januari-September sebesar USD 132,7 miliar atau turun 0,93 persen. Ekspor nonmigas Januari-September USD 109,3 miliar turun 0,81 persen.
Ekspor terbesar adalah bahan bakar minyak USD 16,2 mineral, lemak dan minyak hewan USD 15,44 miliar.
Sektor industri menyumbang ekspor terbesar USD 887,85 miliar (66,20 persen). Diikuti migas USD 23,40 miliar (17,63 persen), tambang USD 17,23 miliar (12,99 persen), dan pertanian USD 4,22 miliar (3,18 persen).
"Tambang ada penurunan karena dampak smelter. Dari USD 22 miliar bulan sebelumnya," ucapnya.
China masih menjadi negara tujuan ekspor utama dengan nilai sebesar USD 12,58 miliar. Dibuntuti Amerika Serikat USD 11,87 miliar, dan Jepang USD 10,71 miliar.
"Tiga terbesar menguasai pangsa pasar 32,17 persen," tuturnya. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaDeflasi pada periode 1999 terjadi selama tujuh bulan berturut-turut. Dalam catatannya, deflasi terjadi pada Maret hingga September.
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaNPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca Selengkapnya