BRI Agro terbitkan saham baru setelah gagal akuisisi bank
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Suprajarto mengatakan rencana anak usahanya, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) dalam mengakuisisi saham 2 bank kecil sedikit terganjal, setelah bank asing merebut salah satu bank incaran mereka.
Meski demikian, dia tetap akan memerhatikan satu bank lainnya setelah menerbitkan saham baru, atau right issue.
"Paling tidak satu, kita lihat nanti. Ini kan mau right issue. Setelah right issue, baru kita fokus pada akuisisi," ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Selasa (3/4).
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Kenapa BRI dan BEI berkolaborasi? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Apa fokus utama BRI saat ini? 'Perseroan melihat kondisi ekonomi nasional saat ini memiliki daya tahan terhadap stabilitas ekonomi global dan BRI berkomitmen untuk mendukung program program pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri,' imbuh Sunarso.
Menurutnya, kegagalan BRI Argo dalam mengakuisisi bank incarannya disebabkan oleh beberapa hal, seperti lebih tingginya tawaran kepemilikan saham dari bank asing saingannya, serta dorongan bank tersebut dalam mengembangkan korporasinya di Indonesia.
Sebelumnya, BRI Argo menyebutkan, dana akuisisi bisa diperoleh melalui skema right issue, Sehingga akan menambah modal mereka untuk naik kelas ke dalam kategori bank BUKU III. Mengacu terhadap skenario tersebut, Suprajarto menegaskan bahwa menjadi bank BUKU III lewat skema right issue merupakan prioritas utama BRI saat ini.
"Kalau right issue ini harapan kita sudah BUKU III. Itu sudah enggak ada pengaruh lagi dari akuisisi. Pokoknya right issue, harapan kita begitu," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca SelengkapnyaStrategi spin off ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Baca SelengkapnyaBTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.
Baca SelengkapnyaAlasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah jajaran direksi BRI kompak memborong saham BBRI.
Baca SelengkapnyaBRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen UMKM terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI sendiri tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, kinerja saham BBRI tercatat terkoreksi 23%.
Baca SelengkapnyaNilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.
Baca SelengkapnyaOJK telah melakukan pencabutan izin kepada sejumlah bank di daerah.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang dihadapi BPR ataupun BPRS membuat OJK menyusun peta jalan agar tidak ada lagi masalah serupa di kemudian hari.
Baca Selengkapnya