BRI bagi dividen Rp 6,3 triliun ke pemegang saham
Merdeka.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) setujui pembayaran dividen pay out ratio sebesar 30 persen atau senilai Rp 6,35 triliun dari total laba bersih perseroan tahun 2013 yang mencapai Rp 21,16 triliun.
Selebihnya, sebesar 49 persen atau senilai Rp 10,37 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan, dan sebesar 21 persen atau senilai Rp 4,44 triliun akan digunakan sebagai cadangan tujuan untuk mendukung investasi.
"Nilai pembagian dividen yang dibagikan dalam empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan," kata Direktur Utama BBRI Sofyan Basir di Gedung BRI I, Jakarta, Rabu (26/3).
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Bagaimana aset BLBI dimanfaatkan? 'Lahan yang dilakukan hibah tersebut antara lain diperuntukan sebagai gedung kantor pelayanan, rumah dinas, laboratorium, kampus politeknik negeri, hingga gedung penyimpanan barang bukti,' ujar Hadi dalam acara penyerahan aset eks BLBI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7).
-
Kenapa aset BLBI dihibahkan? 'Aset ini harus segera digunakan oleh kementerian/lembaga, agar pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tidak lagi menduduki aset tersebut,' pinta Hadi.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
Tercatat pada 2010 nilai dividen BRI sebesar Rp 93,01 per saham, meningkat pada 2011 menjadi Rp 122,28 per saham, pada tahun 2012 dividen per saham menjadi Rp 225,23, dan pada 2013 dividen per saham menjadi Rp 257,33.
Total dividen yang diterima oleh pemerintah dari laba bersih bank pelat merah ini pada 2013 adalah sekitar Rp 3,6 tiliun.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) hingga akhir tahun 2013 tercatat masih berada di kisaran 16,99 persen. "Akhir 2014 kita pertahankan CAR sekitar 17 persen," tutur Sofyan. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaDividen interim yang disetorkan kepada Pemerintah RI sebesar Rp10,88 triliun dan dividen interim kepada Publik sebanyak banyaknya sebesar Rp9,58 triliun.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat meningkat drastis pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBRI menjadi BUMN paling banyak menyumbang deviden BUMN ke negara hingga Rp23,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPenghargaan The Top Dividend Contributor State-Owned Enterprise 2024 diberikan atas kontribusi BRI yang konsisten sebagai penyumbang dividen terbesar di BUMN.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI mendapatkan 4 penghargaan, yakni sebagai Main Index, High Dividend, High Growth, dan High Market Capitalization.
Baca SelengkapnyaBRI sebagai perusahaan BUMN, memiliki peran sebagai agent value creator dan agent of development.
Baca SelengkapnyaBRI membagikan dividen sebesar 80% dari total laba bersih atau senilai Rp 43,49 triliun kepada pemegang saham.
Baca SelengkapnyaApresiasi diberikan kepada grup usaha yang memang memberikan setoran pajak terbesar.
Baca SelengkapnyaPembagian dividen BRI nantinya tergantung dari persetujuan otoritas, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan termasuk OJK.
Baca Selengkapnya