Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BRI Prediksi Pemulihan Sektor UMKM Bisa Terjadi di Semester II-2022

BRI Prediksi Pemulihan Sektor UMKM Bisa Terjadi di Semester II-2022 UMKM. ©2021 Merdeka.com/Haris Kurniawan

Merdeka.com - Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan, berdasarkan perhitungan BRI, pemulihan ekonomi khususnya terhadap pelaku UMKM baru terjadi pada kuartal 1-2023. Namun karena momentum pemulihan ekonomi terakselerasi dengan baik dan masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan maka pemulihan UMKM bisa terjadi di semester II-2022.

"Tinggal bagaimana memelihara momentum ini, kalau bisa dipertahankan maka recovery UMKM itu bisa dipercepat setidaknya di 2022 Semester II itu bisa mendekati omsetnya itu seperti pre-COVID-19," kata Supari di Jakarta, Jumat (5/11).

Untuk mempertahankan keberlangsungan UMKM di tahun 2022, maka bantuan sosial reguler seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Sembako harus tetap dilanjutkan. Namun untuk Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) tidak perlu diberikan pada 2022 jika kondisi pandemi COVID-19 semakin kondusif.

"Kalau situasinya seperti ini mungkin alokasi APBN untuk BST bisa dialokasikan untuk yang lain. BPUM juga dalam kerangka pelaku UMKM tetap tangguh tidak perlu terlalu banyak dibantu dan harus diperkuat secara perlahan sehingga BPUM mungkin bisa dialokasikan ke yang lain," ungkap Supari.

Menurutnya, koordinasi antar kementerian dan lembaga termasuk dengan perbankan sebagai ujung tombak penyaluran bantuan sosial sangat penting dipererat agar momentum pemulihan ekonomi terus terjaga. Selain itu, data juga menjadi faktor penting untuk memetakan situasi masyarakat dan menentukan model-model kebijakan yang akan diambil.

"Dengan pembelajaran kita satu setengah tahun rasanya jika saja nanti ada krisis lagi mudah-mudahan kita sudah semakin tangguh dan upaya pemulihan sudah terstruktur dan terencanakan dengan baik," ujarnya.

Adapun hingga Oktober 2021, BRI telah menyalurkan BPUM kepada 10,2 juta penerima senilai Rp12,2 triliun atau sudah 100 persen dengan total pencairan mencapai 82 persen atau senilai Rp9,8 triliun. NRI juga telah memberikan tambahan subsidi bunga kepada 4,7 juta orang dengan nilai mencapai Rp1,1 triliun.

Kemudian untuk penyaluran bansos bidang perlindungan sosial, yakni Bansos Sembako telah tersalurkan sebanyak 93,6 persen dengan nilai Rp3,44 triliun kepada 5,78 juta penerima tahap 7 sampai 9. Sedangkan penyaluran dana PKH telah mencapai 99,1 persen kepada 3,82 juta penerima dengan nilai Rp7,97 triliun.

Reporter Magang: Leony Darmawan

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024: Bisnis UMKM Mulai Membaik dan Prospektif
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024: Bisnis UMKM Mulai Membaik dan Prospektif

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.

Baca Selengkapnya
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Ekspansi Bisnis UMKM Alami Peningkatan yang Positif dan Tetap Optimis Hadapi Q3-2023
Ekspansi Bisnis UMKM Alami Peningkatan yang Positif dan Tetap Optimis Hadapi Q3-2023

Berdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.

Baca Selengkapnya
BRI Dukung Rencana Pemerintah Hapus Kredit Macet UMKM
BRI Dukung Rencana Pemerintah Hapus Kredit Macet UMKM

Dengan demikian, kebijakan tersebut akan membuat ekonomi semakin cepat pulih pascakrisis akibat pandemi.

Baca Selengkapnya
Masuk Semester II-2023, BRI Optimistis Kualitas Kredit Semakin Baik
Masuk Semester II-2023, BRI Optimistis Kualitas Kredit Semakin Baik

Seiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.

Baca Selengkapnya
Portofolio Kredit UMKM Terbesar di Indonesia, Peran Nyata BRI Topang Perekonomian Nasional
Portofolio Kredit UMKM Terbesar di Indonesia, Peran Nyata BRI Topang Perekonomian Nasional

BRI terus menunjukkan komitmen dalam menopang perekonomian nasional melalui pemberdayaan UMKM.

Baca Selengkapnya
BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru
BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.

Baca Selengkapnya
BI Rate Naik, BRI Optimis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit di Tahun 2024
BI Rate Naik, BRI Optimis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit di Tahun 2024

Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.

Baca Selengkapnya
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?

Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.

Baca Selengkapnya
Cetak Laba Rp29,56 Triliun, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,41%
Cetak Laba Rp29,56 Triliun, Kredit Mikro BRI Tumbuh 11,41%

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).

Baca Selengkapnya
Politikus Golkar: Tren Pemulihan Ekonomi Indonesia Semakin Solid
Politikus Golkar: Tren Pemulihan Ekonomi Indonesia Semakin Solid

Pertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024

Baca Selengkapnya
BRI Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit Pada 2025
BRI Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit Pada 2025

Secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio.

Baca Selengkapnya