BTN belum putuskan naikkan suku bunga perbankan
Merdeka.com - Direktur Utama Bank BTN, Maryono akan mengkaji dampak dari keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan. Meski demikian, pihaknya belum menentukan apakah akan menaikkan suku bunga perbankan.
"Ini jadi 4,75 persen kami belum bisa melihat apakah akan naik suku bunga dana dan kredit. Karena akan kita lihat mengenai pasar yang ada di Indonesia. Saya akan minta pendapat ekonomis kita bagaimana kondisi market," kata Maryono, di kantornya, Rabu (30/5).
Menurutnya, pihaknya akan sangat hati-hati dalam menaikkan suku bunga, untuk tetap menjaga pertumbuhan tetap berkelanjutan. Sementara itu, kenaikan suku bunga acuan pada bulan lalu menjadi 4,5 persen terbukti tidak membawa dampak yang signifikan pada kondisi perbankan.
-
Kapan BNI Sekuritas akan merevisi target harga BRI? Bahkan valuasi BBRI disebut menarik akibat adanya tren kenaikan suku bunga sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
"Sangat kecil pengaruh ke suku bunga dana. Tidak terpengaruh dengan perubahan pertama," imbuhnya.
Kendati demikian, Maryono mendukung keputusan apapun yang diambil oleh Bank Indonesia. "Itu kewenangan BI untuk menaikkan rate karena BI punya analisa sendiri dan secara makro, kondisi ekonomi struktural kita masih cukup baik. Yang mengalami perubahan adalah pertukaran valas dan kurs. Inilah yang kemudian BI dalam tempo dua minggu dua kali menaikkan suku bunga."
Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 4,75 persen. Bank Indonesia juga menaikkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,00 persen dan Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.
Perry menjelaskan, keputusan menaikkan suku bunga tersebut diambil sebagai langkah pre-emptive, front-loading, dan ahead of the curve BI dalam menghadapi kemungkinan The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan AS.
"Untuk memperkuat stabilitas khususnya stabilitas nilai tukar terhadap perkiraan kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dan meningkatnya risiko di pasar keuangan global," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Kantor BI, Jakarta, Rabu (30/5).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaBTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaranĀ 2,5Ā±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.
Baca SelengkapnyaOJK selalu melakukan penilaian kinerja keuangan dan governansi bank secara berkala.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaDiharapkan kinerja mata uang Rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaBSI terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yg melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
Baca Selengkapnya