Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BTN belum putuskan naikkan suku bunga perbankan

BTN belum putuskan naikkan suku bunga perbankan Direktur Utama Bank BTN Maryono. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Utama Bank BTN, Maryono akan mengkaji dampak dari keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan. Meski demikian, pihaknya belum menentukan apakah akan menaikkan suku bunga perbankan.

"Ini jadi 4,75 persen kami belum bisa melihat apakah akan naik suku bunga dana dan kredit. Karena akan kita lihat mengenai pasar yang ada di Indonesia. Saya akan minta pendapat ekonomis kita bagaimana kondisi market," kata Maryono, di kantornya, Rabu (30/5).

Menurutnya, pihaknya akan sangat hati-hati dalam menaikkan suku bunga, untuk tetap menjaga pertumbuhan tetap berkelanjutan. Sementara itu, kenaikan suku bunga acuan pada bulan lalu menjadi 4,5 persen terbukti tidak membawa dampak yang signifikan pada kondisi perbankan.

Orang lain juga bertanya?

"Sangat kecil pengaruh ke suku bunga dana. Tidak terpengaruh dengan perubahan pertama," imbuhnya.

Kendati demikian, Maryono mendukung keputusan apapun yang diambil oleh Bank Indonesia. "Itu kewenangan BI untuk menaikkan rate karena BI punya analisa sendiri dan secara makro, kondisi ekonomi struktural kita masih cukup baik. Yang mengalami perubahan adalah pertukaran valas dan kurs. Inilah yang kemudian BI dalam tempo dua minggu dua kali menaikkan suku bunga."

Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 4,75 persen. Bank Indonesia juga menaikkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,00 persen dan Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.

Perry menjelaskan, keputusan menaikkan suku bunga tersebut diambil sebagai langkah pre-emptive, front-loading, dan ahead of the curve BI dalam menghadapi kemungkinan The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan AS.

"Untuk memperkuat stabilitas khususnya stabilitas nilai tukar terhadap perkiraan kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dan meningkatnya risiko di pasar keuangan global," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Kantor BI, Jakarta, Rabu (30/5).

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya

Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI

BTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaranĀ 2,5Ā±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.

Baca Selengkapnya
BI Ancang-Ancang Turunkan Suku Bunga
BI Ancang-Ancang Turunkan Suku Bunga

Saat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Demi Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Ke depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya
Rencana Merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat Mundur, Ini Kata OJK
Rencana Merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat Mundur, Ini Kata OJK

OJK selalu melakukan penilaian kinerja keuangan dan governansi bank secara berkala.

Baca Selengkapnya
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.

Baca Selengkapnya
BI Tahan Suku Bunga di Level 6,00 Persen
BI Tahan Suku Bunga di Level 6,00 Persen

Diharapkan kinerja mata uang Rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik.

Baca Selengkapnya
PNM Tak Naikkan Bunga Kredit Pasca BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Ini Alasannya
PNM Tak Naikkan Bunga Kredit Pasca BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Ini Alasannya

Bank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.

Baca Selengkapnya
BSI Masih Mengkaji Rencana Terkait UUS BTN
BSI Masih Mengkaji Rencana Terkait UUS BTN

BSI terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yg melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.

Baca Selengkapnya