BTN: Ekonomi kurang ramah, namanya manusia selalu ada cobaan
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengklaim telah menyiapkan kebijakan khusus menghadapi kondisi perekonomian Indonesia yang terus melemah. Direktur BTN Mansyur S Nasution mengatakan, hampir sebagian besar perbankan menyiapkan langkah strategis sebagai antisipasi melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD).
"Memang seluruh bank termasuk BTN mengantisipasi dampak perekonomian. Istilahnya perekonomiannya kurang ramah. Direksi sudah mengkaji dan mengantisipasi kebijakan sedang akan kami laksanakan," ungkapnya di Menara BTN, Jakarta, Rabu (2/9).
Dia mengaku khawatir, perlambatan ekonomi membuat daya beli masyarakat ikut melemah. Imbasnya bisa mengarah pada kemampuan nasabah membayar cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) yang menjadi lini bisnis utama BTN.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Apa itu KPR Kilat BRI? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
KPR BRI punya suku bunga apa saja? BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Kenapa negara-negara takut dengan bunga pinjaman? Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
"Ini yang kami antisipasi. Kebijakannya ada kalau memang dampaknya singgah di BTN dan kami sudah siap," terang Mansyur.
Dia mengaku, BTN terus melakukan restrukturisasi setiap hari. Ini untuk memastikan kebijakan yang dibuat sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini.
"Namanya manusia selalu ada cobaan. Kami telah mengkaji, mengantisipasi dampak situasi perekonomian sekarang. Kami siapkan kebijakannya. Dan pada saatnya nanti, kami tinggal eksekusi. Kita selalu memberikan solusi kepada nasabah," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPadahal, masyarakat masih terbebani kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen pada April 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaAirlangga menuturkan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) yang terdaftar melalui Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan angka yang terlalu rendah.
Baca SelengkapnyaDampak tarif PPN 12 persen dapat mendorong ekonomi masyarakat kelas menengah kian sulit hingga mengurangi belanjanya.
Baca Selengkapnya