BTN kembangkan kemandirian pondok pesantren lewat Fintech
Merdeka.com - PT PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengembangkan layanan keuangan berbasis digital atau financial technology (Fintech), dan menggandeng PT Data Aksara Matra dalam pengembangannya. Sedangkan, Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman berkesempatan menjajal aplikasi tersebut.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono, mengatakan kerja sama ini dilakukan bertujuan untuk mengembangkan dan kemandirian Pondok Pesantren agar lebih baik lagi.
"Kami ingin mengembangkan dan meningkatkan kapasitas kemandirian Pondok Pesantren sehingga industri yang mereka kelola bisa berkembang lebih baik," katanya.
-
Bagaimana cara meningkatkan kebersamaan? Melalui kata-kata kebersamaan teman singkat, Anda dapat memaknai hubungan persahabatan dengan cara yang lebih menarik dan bermakna.
-
Bagaimana SMK melatih siswa untuk bekerja mandiri dan tim? Di SMK, siswa dilatih untuk bekerja secara mandiri maupun dalam tim, keterampilan yang sangat berguna di dunia kerja.
-
Apa tujuan utama dari kerja sama ini? Kerjasama ini merupakan langkah awal bagi PKBH FH UMY untuk dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan acces to justice bagi masyarakat yang tidak mampu, khususnya para pencari keadilan di PTUN Yogyakarta.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan? Pertama adalah menyiapkan muridnya, sehingga dia bisa siap belajar dari institusinya dan sebagainya. Yang kedua adalah gurunya. Kita juga perlu menyiapkan gurunya,' ujar Irsyad.
-
Apa makna kebersamaan? 'Anda dapat tahu makna persahabatan, saat Anda mulai merindukan saat-saat kebersamaan'.
-
Bagaimana Mendag ingin tingkatkan kerja sama pendidikan? “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,“ pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
Ia menyebutkan, Ponpes Ashriyyah menjadi sasaran pertama Bank BTN karena memiliki 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha. BTN juga nantinya berperan sebagai pooling fund yang menyediakan produk serta jasa perbankan yang mendukung kesejahteraan masyarakat Pondok Pesantren.
"Bank BTN akan menyediakan fasilitas rekening ponsel sehingga para santri bisa melakukan registrasi pembukaan rekening, top up saldo dan transfer antar rekening Bank BTN serta bank lain," ujarnya.
Selain produk tabungan, dikatakan Maryono, para santri dan pengajar ponpes juga bisa meraih pembiayaan baik KPR maupun modal kerja dan investasi.
"Kami melihat banyak sekali wirausahawan yang tumbuh dan berkembang dari pondok pesantren sehingga untuk lebih memotivasi, kami berikan kemudahan akses layanan produk perbankan ditambah aplikasi baru ini," tuturnya.
Maryono menambahkan dengan menggandeng ponpes, Bank BTN juga membidik dana murah dan penyaluran pembiayaan. Hal Ini merupakan salah satu strategi UUS BTN untuk menggapai target DPK Tahun 2017 yang mencapai Rp 17 triliun dan target pembiayaan sebesar Rp 17,3 trilun.
Pada kuartal II tahun ini Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN mencatatkan kinerja positif sejalan dengan Bank BTN konvensional. Per kuartal II/2017, UUS Bank BTN telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp15,82 triliun atau tumbuh 27,15% yoy dari Rp12,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Penghimpunan DPK BTN Syariah pun tercatat naik 20,34% yoy dari Rp12,99 triliun menjadi Rp15,63 triliun pada Juni 2017. Dengan catatan positif tersebut, aset UUS Bank BTN tumbuh 22,33% yoy menjadi Rp19,33 triliun pada Juni 2017 dari Rp15,8 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Laba bersih unit syariah ini juga melesat 30,03% yoy dari Rp151,3 miliar pada Juni 2016 menjadi Rp196,72 miliar di bulan yang sama tahun ini.'
Sedangkan, Fintech merupakan salah satu strategi Bank BTN dalam transformasi digital Bank BTN yang digelar sejak 2015. Sejumlah inovasi telah dilakukan BTN dalam transformasi ini diantaranya merilis aplikasi BTN Digital Solutions, portal BTN properti untuk pengajuan aplikasi KPR online dan jual beli properti serta pembukaan Smart Branch BTN. (mdk/ibs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerja sama ini untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.
Baca SelengkapnyaBank BTN telah menyalurkan sebanyak 132.841 unit atau senilai Rp21,91 triliun khusus sektor informal yang tersebar diberbagai pekerjaan.
Baca SelengkapnyaRasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.
Baca SelengkapnyaBSI mengukuhkan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRelasi ini diharapkan dapat berdampak pada peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Baca SelengkapnyaEPIKS mendorong peningkatan literasi, inklusi dan digitalisasi keuangan syariah khususnya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaNofry berharap dari program ini bibit-bibit Santripreneurship dapat semakin berkembang dan sukses menjadi developer yang berkualitas.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menyoroti tiga program yang telah BSI lakukan.
Baca SelengkapnyaKampung Madani sendiri merupakan konsep kampung binaan yang mengintegrasikan aspek sosial ekonomi dan pendidikan.
Baca SelengkapnyaMengutip Jurnal Pengabdi Oktober 2022, setidaknya ada 16 juta pengangguran terbuka berstatus lulusan SMA sederajat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pesantren juga mendapatkan perhatian lebih dari negara dengan disahkannya Undang-Undang Pesantren di tahun 2019 lalu.
Baca Selengkapnya