BTN: Perbankan Tengah Turunkan Bunga KPR Lewat Beragam Promo
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu membuat survei yang menunjukkan adanya penurunan penjualan properti. Di mana, salah satu faktor penyebabnya adalah suku bunga Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang terbilang cukup tinggi.
Sebaliknya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN justru mengemukakan bahwa sektor perbankan saat ini tengah ramai menurunkan suku bunga KPR.
Plt Direktur Keuangan BTN, Nixon Napitupulu, mengatakan suku bunga KPR yang diambil pihaknya mayoritas merupakan suku bunga bersubsidi dengan besaran 5 persen.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Kenapa rumah cepat terjual saat suku bunga BI rendah? Umumnya orang menjual rumah saat suku bunga Bank Indonesia (BI) mengalami penurunan. Mengingat suku bunga murah akan mempengaruhi permintaan kredit.
-
Mengapa KPR BRI Suku Bunga Berjenjang cocok untuk pembeli rumah? Pembayaran hipotek, pajak properti, asuransi, dan biaya pemeliharaan rumah dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi pemilik rumah. Walau begitu, bukan artinya tak ada cara untuk mewujudkannya. Kamu masih bisa memiliki rumah dengan tanpa beban.
-
KPR BRI punya suku bunga apa saja? BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Kapan KPR BRI suku bunga berjenjang berlaku? Pasalnya, BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Bagaimana cara mengajukan KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? Segera ajukan KPR BRI sekarang juga lewat homespot.id. Adapun informasi lebih lanjut seputar program KPR BRI Suku Bunga Berjenjang bisa kamu cek di sini.
"Kalau KPR subsidi kan dari dulu bunganya sama, dibebankan hanya 5 persen sesuai dengan PP dari PUPR. Itu tidak bisa diubah. Yang subsidi ke banknya yang berubah. Tapi itu kan tidak ada impact ke masyarakat," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8).
Sementara, untuk suku bunga KPR non-subsidi, dia menyatakan kebanyakan bank di Tanah Air dalam waktu dekat ini justru lebih banyak menurunkan suku bunga KPR sebagai bentuk promosi. "Kalau yang non-subsidi, rasanya memang justru belakangan ini banyak sekali bunga-bunga promo, di mana itu memicu persaingan penurunan suku bunga KPR," ungkap dia.
Adapun menurut catatan BI, volume penjualan properti residensial di kuartal II 2019 mengalami kontraksi minus 15,9 persen. Pencapaian itu lebih rendah dibanding dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya, yang sebesar 23,77 persen.
Lebih lanjut, Nixon mengutarakan, beberapa bank biasanya kerap menaikan suku bunga KPR bila masa promo bunganya berakhir. "Yang masalah memang kalau masa promo bunganya berakhir. Itu memang kadang-kadang naiknya cukup lumayan di beberapa bank," sambungnya.
Begitu juga BTN, dia menyebutkan, di mana suku bunga KPR non-subsidi yang ditawarkan bisa naik mencapai double digit bila masa promosi telah usai.
"Kalau yang subsidi kan 5 persen ke nasabah, yang (KPR) non-subsidi kalau dipakai bunga promo bisa 8-9 persen. Rasanya sudah single digit ya. Memang ketika masa promonya lewat bisa di atas 10 persen, sekitar 11 (persen)," tukasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBank BTN meluncurkan KPR BTN Prioritas yang mana pada produk terbaru tersebut ditujukan untuk segmen nasabah prioritas dengan nilai lebih dari Rp750 juta.
Baca SelengkapnyaAdanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi penyumbang kinerja positif BTN.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaPT Bank Tabungan Negara (BTN) terus berupaya menggenjot penyaluran kredit subsidi.
Baca SelengkapnyaBTN telah merealisasikan sekitar 112.000 unit KPR subsidi.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaTercatat, aset BTN naik dari Rp361,20 triliun pada 2020 menjadi Rp455,60 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBTN berupaya semakin kreatif dalam memfasilitasi masyarakat untuk memiliki rumah, termasuk ketika harga rumah bersubsidi diputuskan naik.
Baca SelengkapnyaPenjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBank BTN terus melakukan elaborasi bisnis pembiayaan, yang sebelumnya hanya fokus pada pembiayaan rumah pertama.
Baca Selengkapnya