BTN Sebar Deviden Rp561,58 Miliar Tahun Buku 2018
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2018. Dalam RUPST tersebut telah dibahas 7 mata acara dan mendapat persetujuan dari para pemegang saham.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, RUPST memutuskan akan membagikan dividen sebesar 20 persen dari laba bersih tahun 2018 atau sekitar Rp561,58 miliar. Nilai dividen per unit saham sebesar Rp53,029.
Menurut rencana dividen akan dibagikan ke pemegang saham pada minggu kedua Juni 2019. Sementara 80 persen laba ditahan perseroan atau setara dengan Rp2,24 triliun yang akan digunakan Bank BTN untuk ekspansi kredit, penguatan modal dan pengembangan usaha perseroan.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Mengapa target harga saham BBRI tinggi? Dalam konsensus tersebut target harga untuk saham BBRI untuk 12 bulan depan masih tinggi di angka Rp6.653.
-
Kenapa aset BLBI dihibahkan? 'Aset ini harus segera digunakan oleh kementerian/lembaga, agar pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tidak lagi menduduki aset tersebut,' pinta Hadi.
"Pemegang saham dalam RUPS juga mengapresiasi kinerja BTN tahun 2018. Kinerja Bank BTN telah berhasil tumbuh di atas rata-rata industri perbankan, misalnya dari sisi aset dan kredit," ujar Maryono di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Jumat (17/5).
Total aset BTN 2018 mencapai Rp306,4 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp261,4 triliun. Pertumbuhan aset tersebut mencapai 17,24 persen atau berada diatas rata-rata industri yang tercatat 9,21 persen yoy.
Sementara itu kredit dan pembiayaan yang diberikan tercatat mencapai Rp237,8 triliun, meningkat dibanding 2017 yang sebesar Rp198,9 triliun. Kredit dan pembiayaan ini tumbuh 19,48 persen. Angka tersebut jauh diatas rata-rata pertumbuhan kredit tahun 2018 lalu yang dicatatkan industri sebesar 11,75 persen yoy.
Dengan kinerja 2018, BTN tetap optimis menghadapi tahun 2019 dengan memasang target peningkatan aset sebesar 11 persen-13 persen yang akan didukung oleh peningkatan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Dengan membaiknya sektor properti, Kredit dan pembiayaan diharapkan manajemen tetap melaju dengan pertumbuhan 12 persen-14 persen, sementara DPK ditargetkan tumbuh di angka yang sama yaitu 12 persen-14 persen.
"Kami fokus mengejar low cost fund untuk memperbesar porsi dana murah, strateginya antara lain mengejar nasabah captive dengan menggunakan produk KPR sebagai entry poin, merangkul nasabah dari generasi milenial dan mengembangkan fitur digital banking, untuk meningkatkan dana murah berbasis transaksi," tandasnya.
Selain itu, RUPST mengubah nomenklatur jabatan Direksi Perseroan dari semula Direktur Strategy Compliance and Risk menjadi Direktur Compliance serta mengubah Direktur Finance and Treasury menjadi Direktur Finance, Treasury and Strategy.
"Nixon Napitupulu akan merangkap jabatan sebagai Direktur Finance, Treasury dan Strategy sampai ada yang menggantikan," imbuhnya.
RUPST juga memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris, di antaranya Komisaris utama I Wayan Agus Mertayasa, dan Parman Nataatmadja, serta Maurin Sitorus sebagai komisaris. Perubahan Pengurus ini diharapkan dapat memperkuat komposisi manajemen BTN dalam meningkatkan bisnis perseroan sesuai target 2019 dan mendukung program sejuta rumah.
"Kami senantiasa akan tetap solid menjaga pertumbuhan bisnis Bank BTN, memperkuat sinergi dengan BUMN lain dan menjadi mitra terbaik Pemerintah dalam memberikan pembiayaan perumahan bagi masyarakat," kata Maryono.
Adapun susunan pengurus Bank BTN sesuai hasil RUPST adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama: MaryonoDirektur IT & Operation: Andi NirwotoDirektur Commercial Banking: Oni Febriarto RahardjoDirektur Compliance: R. Mahelan PrabantariksoDirektur Finance and Treasury & Strategymerangkap Direktur Collection, Aset Management: Nixon NapitupuluDirektur Consumer Banking: Budi SatriaDirektur Distribution & Network: Dasuki AmsirDirektur Strategic & Human Capital: Yossi Istanto
Sementara itu, jajaran komisaris sebagai berikut:
Komisaris Utama/ Independen: Asmawi SyamKomisaris Independen: Kamaruddin SjamKomisaris Independen: Arie CoerniadiKomisaris Independen: Lucky Fathul Aziz HadibrataKomisaris Independen: Garuda WikoKomisaris: SumiyatiKomisaris: Iman SugemaKomisaris: Eko Djoeli Heripoerwanto
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaBRI menjadi BUMN paling banyak menyumbang deviden BUMN ke negara hingga Rp23,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat meningkat drastis pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSelain dividen, aset BUMN juga mengalami kenaikan menjadi Rp10.000 triliun di 2023.
Baca SelengkapnyaPenghargaan The Top Dividend Contributor State-Owned Enterprise 2024 diberikan atas kontribusi BRI yang konsisten sebagai penyumbang dividen terbesar di BUMN.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan aset BTN Syariah sebesar Rp54,3 triliun pada 2023.
Baca Selengkapnya