BTN Target Penyaluran KPR Bersubsidi Tumbuh 10 Persen Meski Tengah Ada Pandemi
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN menargetkan pertumbuhan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) bersubsidi sebesar 10 persen di tahun ini. Target tersebut akan bisa digapai karena pemerintah menambah total KPR bersubsidi sebagai bentuk stimulus jilid II.
Direktur Utama BTN, Pahala Mansury, menyatakan pihaknya optimis mencetak target tersebut meskipun saat ini pandemi Covid-19 masih melanda dan belum menunjukkan tanda mereda.
"Total unit secara keseluruhan ada 172.000, di mana kuota yang dimiliki oleh Bank BTN bertambah 146.000. Ini yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan KPR subsidi untuk tahun 2020," ujar Pahala dalam video conference, Senin (3/8).
-
Apa target pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
KPR BRI punya suku bunga apa saja? BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
Meskipun di awal kemunculan Covid-19 permintaan KPR menurun, namun mulai Juni 2020 silam, permintaan KPR baik subsidi maupun non subsidi meningkat. Tercatat, penyaluran KPR mencapai angka Rp 193,49 triliun.
Angka ini naik sebesar 2,47 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 188,82 triliun.
"Ini kita harapkan pelan-pelan menunjukkan adanya perbaikan dan diharapkan sampai akhir tahun nanti kredit kita tumbuh 4 persen serta KPR 5,5 sampai 6 persen," ujar Pahala.
Permintaan KPR Subsidi BTN Naik 75 Persen per 25 Juni 2020
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatat permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi mulai meningkat seiring dengan dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sampai 25 Juni, permintaan KPR subsidi BTN meningkat hingga 75 persen.
"Permintaan itu lebih tinggi dari KPR subsidi di bulan Mei," kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala Mansury dalam diskusi virtual Mendorong Pemulihan Ekonomi Melalui Perbankan, Kamis (2/7).
Pahala menilai, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB membuat kondisi ekonomi mulai berangsur-angsur pulih, termasuk permintaan kredit tersebut.
"Jadi kami optimistis dengan pelonggaran PSBB ini meningkatkan aktifitas ekonomi dan juga permintaan kredit berangsur-angsur pulih kembali," ujarnya.
Di lain hal, Pahala memperkirakan hingga akhir Juni nilai restrukturisasi kredit nasabah akan mencapai Rp30 triliun. Sementara hingga akhir Mei, kata dia, bank BTN sudah melaksanakan restrukturisasi kredit senilai Rp26 triliun.
"Sejak Maret kami melihat dari sisi perbankan kami lakukan restrukturisasi. Keringanan dari OJK. Jumlah debitur yang melakukan restrukturisasi cukup besar jumlahnya," kata Pahala.
Dia menuturkan Bank BTN cukup beruntung karena 80 persen nasabahnya merupakan nasabah bank yang memang berpendapatan tetap. Namun demikian, 60 persen dari portofolio yang dimiliki BTN merupakan masyarakat berpendapatan rendah.
"Karena fokus utama dari bank BTN adalah menyalurkan KPR subsidi yang disalurkan kepada masyarakat yang berpendapatan rendah," kata dia.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPT Bank Tabungan Negara (BTN) terus berupaya menggenjot penyaluran kredit subsidi.
Baca SelengkapnyaAdanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi penyumbang kinerja positif BTN.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaBTN berupaya semakin kreatif dalam memfasilitasi masyarakat untuk memiliki rumah, termasuk ketika harga rumah bersubsidi diputuskan naik.
Baca SelengkapnyaBank BTN meluncurkan KPR BTN Prioritas yang mana pada produk terbaru tersebut ditujukan untuk segmen nasabah prioritas dengan nilai lebih dari Rp750 juta.
Baca SelengkapnyaBTN telah merealisasikan sekitar 112.000 unit KPR subsidi.
Baca SelengkapnyaAkad massal serentak KPR Bank BTN ini sekaligus sebagai rangkaian kegiatan Hari Perumahan Nasional atau Hapernas tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTercatat, aset BTN naik dari Rp361,20 triliun pada 2020 menjadi Rp455,60 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaDengan stimulus pemerintah tersebut, semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memiliki hunian sendiri sehingga menekan angka backlog.
Baca Selengkapnya