Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Buah dan sayur impor meraja, petani lokal merana

Buah dan sayur impor meraja, petani lokal merana jeruk impor. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Pemerintah hanya mengizinkan impor hortikultura atau buah dan sayur melalui empat pintu masuk. langkah ini diambil untuk membendung derasnya arus buah dan sayur impor yang masuk pasar Indonesia. Namun, tetap saja petani buah dan sayur di dalam negeri merana karena gempuran produk hortikultura asing.

Ini terlihat dari banyaknya petani hortikultura yang alih profesi karena hasil produksinya tidak mampu bersaing dengan produk hortikultura impor. Akibatnya, jumlah rumah tangga petani pun mengalami penurunan.

Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada 2003 jumlah rumah tangga petani masih sebesar 31,23 juta. Tahun ini menjadi hanya 26,14 juta. Dilihat dari sisi usianya, petani berusia di atas 54 tahun lebih banyak atau mencapai 8,56 juta atau sekitar 32,76 persen.

Penurunan jumlah rumah tangga petani juga terjadi pada petani buah dan sayur. Khusus petani sayur dan buah, ada lebih dari 6 juta yang beralih profesi, dari 16,71 juta di 2003 menjadi hanya 10,6 juta rumah tangga di tahun 2003.

"Produk hortikultura kita itu kalah harga dengan produk dari luar. Barang tidak laku, akhirnya berpindah," ujar Deputi Bagian statistik produksi BPS, Adi Lukmasono di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/12).

Menurutnya, produk hortikultura lokal tidak hanya kalah bersaing dari sisi harga tapi juga secara kualitas. Diakuinya, kualitas buah dan sayur luar negeri lebih bagus dan harga lebih murah. Jadi masyarakat lebih memilih membeli produk buah dan sayur impor.

"Akibatnya jadi impor itu, kalau mau melindungi petani ada semacam kebijakan misal pembatasan impor sehingga petani ada keinginan untuk peningkatan di sektor hortikultura," jelasnya.

Adi menambahkan, untuk rumah tangga usaha kehutanan juga mengalami penurunan 6,83 juta menjadi 6,78 juta. Namun, tetap ada rumah tangga pertanian yang mengalami kenaikan.

"Untuk subsektor budidaya ikan mengalami peningkatan dari 0.99 juta menjadi 1,19 juta karena tingkat kebutuhan dari dalam negeri tinggi, misalnya restoran," jelasnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Harga Cabai Merah Turun Rp 30 Ribu Seiring Panen Melimpah di Boyolali
FOTO: Harga Cabai Merah Turun Rp 30 Ribu Seiring Panen Melimpah di Boyolali

Harga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.

Baca Selengkapnya
Megawati Ungkap ‘Bobroknya’ Persoalan Impor Pangan, Bikin Rugi Petani Bangsa Sendiri
Megawati Ungkap ‘Bobroknya’ Persoalan Impor Pangan, Bikin Rugi Petani Bangsa Sendiri

Hal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara

Baca Selengkapnya
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya

Peningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.

Baca Selengkapnya
Pilih Resign dari Pegawai BUMN Demi Jadi Petani Kelengkeng
Pilih Resign dari Pegawai BUMN Demi Jadi Petani Kelengkeng

Kecintaannya terhadap buah lokal terganggu saat mengetahui banyak buah impor justru mendominasi pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan

Di panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Harga Cabai Bakal Naik di Pasar Karena Ini
Siap-Siap Harga Cabai Bakal Naik di Pasar Karena Ini

Kenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.

Baca Selengkapnya
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing

Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.

Baca Selengkapnya
Aksi Peternak Sapi Perah di Boyolali Buang dan Mandi 50 Ton Susu, Protes Produk Sulit Dijual
Aksi Peternak Sapi Perah di Boyolali Buang dan Mandi 50 Ton Susu, Protes Produk Sulit Dijual

Peternak sapi perah di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah nekat membuang susu hasil panennya, Sabtu (9/11).

Baca Selengkapnya
FOTO: Kenaikan Harga Kedelai Akibat Rupiah Melemah Memberatkan Para Pengusaha Tempe dan Tahu
FOTO: Kenaikan Harga Kedelai Akibat Rupiah Melemah Memberatkan Para Pengusaha Tempe dan Tahu

Kenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.

Baca Selengkapnya
Kecewa Harga Cabai Cuma Rp3.000 Per Kilogram, Petani Babat Tanaman Siap Panen
Kecewa Harga Cabai Cuma Rp3.000 Per Kilogram, Petani Babat Tanaman Siap Panen

Normalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000  per kilogram.

Baca Selengkapnya
Harga Cabai Meroket tapi Petani Sedih, Ini Fakta di Baliknya
Harga Cabai Meroket tapi Petani Sedih, Ini Fakta di Baliknya

Para petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Para Perajin Tahu di Dusun Kanoman Boyolali, Makin Tercekik Harga Kedelai yang Mahal
Melihat Kehidupan Para Perajin Tahu di Dusun Kanoman Boyolali, Makin Tercekik Harga Kedelai yang Mahal

Industri tahu di Dusun Kanoman muncul sejak tahun 1956. Kini mereka mengalami masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya