Budi Waseso: Bulog Punya Utang Rp28 Triliun
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mencatat bahwa perusahaan yang dipimpinnya memiliki utang hingga Rp28 triliun. Namun, pria yang akrab disapa Buwas ini belum bisa menjelaskan pinjaman sebesar itu mulai didapatnya sejak kapan.
"Sampai saat ini (nominal utang) hampir Rp28 triliun. Dari tahun ke tahun begini. Tahun terus berjalan terus, jadi kan ada (pinjaman) yang sudah selesai, diganti dan dibayar negara. Tapi kita kan butuh lagi," terang dia di Jakarta, Jumat (20/9).
Dia menyebutkan, porsi terbesar utang tersebut dipakai untuk pengadaan beras sebanyak 2,5 juta ton. Kebutuhan sebesar itu kemudian membuat Bulog banyak meminjam uang dari berbagai pihak.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Siapa yang mengakui Bulog menambah pasokan beras di Pasar Johar? Selanjutnya menurut pengakuan para pedagang di Pasar Johar Karawang, bahwa tiga hari terakhir Bulog menambah pasokannya ke pasar ini dan hal ini membantu untuk menurunkan harga beras disini.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Bagaimana Bulog menyalurkan bantuan beras? 'Pagi ini kita mulai lagi penyaluran Bantuan Pangan 10 kg ke masyarakat yang dilaksanakan di Kantor Pos Sukasari, Bogor yang kebetulan jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari rumah saya. Khusus hari ini pelaksanaannya dibagikan maelalui Kantor Pos karena sebagian kelurahan-kelurahan tempat penyaluran Bantuan Pangan ini masih menangani kotak-kotak suara setelah pemilu kemarin dan selanjutnya pelaksanaanya akan kembali lagi di kelurahan.' ujar Bayu.
-
Siapa yang menerima bantuan beras dari Bulog? 'Beras Bantuan Pangan yang dibagikan ini untuk bulan September, kemudian nanti Oktober dan November juga dibagikan dengan jumlah yang sama yaitu 10 kg untuk masing-masing Keluarga Penerima Manfaat. Ini dibagikan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat jadi akan keluar dari Gudang BULOG setiap bulan sebanyak 210 ribu ton' kata Jokowi.
"Awalnya kita tentukan 2,5 juta ton. Begitu hilang 500 ribu (ton) diganti pemerintah, kita serap lagi 500 (ribu ton). Uang itu kita pinjam lagi dari bank, yang dibayar 500 ribu ton kita setor ke bank dengan bunganya. Kita pinjam lagi untuk mengadakan 500 ribu (ton). Kita ga pernah berhenti dengan utang," paparnya.
Tak hanya untuk beras, utang sebesar Rp28 triliun itu juga digunakan untuk hal lainnya, seperti pengadaan dagang dan penugasan jagung.
"Bukan hanya itu saja. Ada beberapa untuk pengadaan dagang, penugasan jagung, dan lain-lain. Itu uangnya semua kita pinjam," ujar dia.
Meski begitu, dia menyatakan bahwa Perum Bulog masih terus berkoordinasi dengan berbagai institusi terkait, yakni Kementerian Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Saya selalu jemput bola. Begitu ada masalah, ancaman atau kemungkinan negatif, kita selalu koordinasi. Setiap bulan kita evaluasi melalui dewan pengawas," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog tengah fokus dalam upaya penyerapan gabah atau beras petani dalam negeri.
Baca SelengkapnyaProgram penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah akan dilakukan selama tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaHingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Baca SelengkapnyaBayu menaksir sekitar 50 persen stok beras ada di rumah-rumah warga.
Baca SelengkapnyaUchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.
Baca SelengkapnyaBudi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pemerintah masih memiliki utang kepada sebesar Rp2,6 triliun yang belum dibayar sejak 2020.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnya