Buka-bukaan Jonan soal strategi wujudkan mobil listrik Jokowi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mendorong Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar serius untuk mengembangkan proyek mobil listrik. Dia ingin Indonesia bisa menjadi negara produsen mobil ramah lingkungan ini.
"Kita harus melihat ke depan. Jangan sampai kita hanya jadi pasar saja, tidak bisa produksi sendiri. Saya minta ke BPPT untuk bisa mengembangkan proyek ini," kata Menko Luhut.
Menko Luhut menilai, selama ini BPPT baru sebatas membuat purwarupa atau prototype. Karenanya, dia berharap Indonesia bisa segera melakukan produksi mobil listrik secara besar-besaran.
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendorong Perusda MBS untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Mengapa Kemenkop UKM mendukung pengembangan industri sepeda motor listrik lokal? 'Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat UMKM melalui pengembangan ekosistem yang mendukung, memajukan industri sepeda motor listrik lokal dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta kapasitas produksi nasional,' kata Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman, saat memberikan sambutan pada acara INABUYER EV Expo 2023 di Gedung SMESCO Jakarta, Selasa (28/11).
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
-
Dimana Perusda MBS diharapkan untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan saat ini pemerintah tengah fokus untuk pengembangan mobil hybrid. Mobil ini merupakan perpaduan antara bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.
Namun, ditegaskan Menteri Airlangga bahwa proyek mobil listrik tetap menjadi tujuan dalam peta jalan pengembangan industri otomotif.
Terkait mobil listrik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan blak-blakan mengenai rencana pemerintah tersebut. Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
Pengembangan mobil listrik instruksi Jokowi, akan ada Perpres
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan akan ada peraturan presiden (perpres) mengenai pengembangan mobil listrik di Indonesia. Mobil listrik menjadi salah satu upaya pemerintah mengurangi emisi karbon, serta mencapai target bauran energi baru dan terbarukan 23 persen."Mungkin 'pakai' perpres. Saya kira, melalui perpres. Sudah ada instruksi tertulis dari Presiden (Joko Widodo) bahwa pemerintah akan mendukung pengembangan mobil listrik," kata Menteri Jonan.
SPBU disiapkan jual baterai mobil listrik
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan tengah mempertimbangkan konsep penyediaan energi untuk mobil listrik melalui baterai yang bisa dibeli di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)."Teknologi baterai itu penting. Semua 6.000 SPBU di Indonesia nantinya bisa menyediakan baterai. Setiap mobil listrik masuk SPBU tidak untuk mengisi bahan bakar, tetapi mengganti baterai. Jadi baterai daya kosong bisa dilepas, lalu menukarnya dengan baterai yang terisi. Konsumen harus membayar baterai tersebut," kata Menteri Jonan.Penjualan baterai di SPBU, menurutnya, akan lebih efektif dan efisien karena pemilik mobil listrik tidak perlu mengisi ulang daya terlalu lama di SPBU. Jika dibandingkan dengan mobil listrik di China yang harus mengisi daya ulang di rumah, kapasitas listrik rumah di Indonesia tidak sama, yakni banyak yang masih menggunakan listrik subsidi 450 VA dan 900 VA."Kalau di China mobil listrik dikembangkan ngecash-nya di rumah, tapi paling canggih ganti baterai. Kalau ngecas 6 jam tapi tidak semua rumah bisa. Kalau cuma 450 VA atau 900 VA gimana. Seperti sistem tabung elpiji saja," ungkap Menteri Jonan.
Komersialisasi mobil listrik lebih mudah dan cepat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan komersialisasi mobil listrik bisa lebih cepat dari yang diperkirakan. Sebab, kendaraan teknologi ramah lingkungan tersebut sudah populer di sejumlah negara."Ketika saya berbicara dengan orang-orang di bidang minyak dan gas, mereka mengatakan mungkin itu berlaku secara komersial tahun 2050. Saya tidak berpikir demikian, ini akan berjalan lebih cepat dari yang kita bayangkan, sama seperti ponsel, PC, dan tablet," kata Menteri Jonan.Menteri Jonan mengatakan mobil listrik asal Amerika Serikat, seperti Tesla sudah populer dan banyak digunakan di sejumlah negara.
Insentif fiskal dibutuhkan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan pemerintah akan mendukung melalui insentif fiskal proyek mobil listrik. Tanpa adanya insentif, niscaya harga mobil listrik tidak akan terjangkau masyarakat luas."Mobil listrik Tesla seri yang paling besar, itu kalau masuk Indonesia, dengan kebijakan fiskal dan perpajakan seperti sekarang, mungkin harganya bisa sekitar Rp 2 miliar atau lebih. Ya, tidak ada yang beli," kata Menteri Jonan.
Mobil listrik RI bisa diproduksi di luar negeri
Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan pengembangan proyek mobil listrik ke depan akan diatur oleh Kementerian Perindustrian. Meskipun begitu, dia berharap pengembangan dapat dilakukan di dalam negeri. "Nah itu (pengembangan mobil listrik) Perindustrian. Ini kebijakan mobil listriknya dulu, nanti mau dibuat di dalam atau di luar. Saya sih kalau bisa dibuat dalam negeri sangat mendukung," ujarnya.
ÂÂ
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Selengkapnya"Ini sangat penting agar kendaraan (motor listrik) dapat digunakan kembali di jalan raya," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis pembangunan industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir akan membuat investor berbondong-bondong investasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi terkait rencana tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPabrik Bahan Anoda Baterai Litium PT Indonesia BTR New Energy Material berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan Jokowi saat meninjau pameran kendaraan listrik di Jiexpo Kemayoran.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi peresmian pabrik tersebut sebagai langkah penting dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi pabrik ini dibangun begitu cepat
Baca SelengkapnyaLuhut optimis kedatangan BYD akan disambut dengan baik oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah memberikan dukungan terhadap pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Listrik (KBLBB).
Baca SelengkapnyaJokowi menilai hal ini sebagai komitmen Indonesia agar bisa bersaing di kancah global.
Baca Selengkapnya