Bukalapak klaim omzet pelapak naik sampai 3 kali lipat
Merdeka.com - Berkembangnya bisnis jual beli secara online (e-commerce) bukan hanya membawa keuntungan perusahaan aplikasi e-commerce, tetapi juga pelaku usaha yang menjual barangnya melalui aplikasi tersebut.
Co-Founder Bukalapak, Fajrin Rasyid mengatakan, pendapatan yang diterima oleh para pelaku usaha ini atau yang di Bukalapak biasa disebut sebagai pelapak meningkat sejak menjual produknya secara online melalui e-commerce.
"Kalau tidak salah, jumlah atau omzet masing-masing pelapak di Bukalapak, itu tahun lalu saja naik sekitar tiga kali lipat," ujar dia dalam acara World Conference on Creative Economy 2018 di Nusa Dua Bali, Kamis (8/11).
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Kenapa bisnis online shop berkembang pesat? Melansir laman CIMB Niaga, usaha online shop kian menjamur di berbagai wilayah usai pandemi covid-19. Tidak hanya barang yang diperlukan saja, bahkan kebutuhan sehari-hari, seperti obat, frozen food, dan sayur, sudah dibeli secara online.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Siapa yang paling untung dari e-commerce? Sejalan dengan data tersebut, Shopee menempati peringkat pertama sebagai e-commerce yang memberikan keuntungan bagi penjual dengan persentase 71%. Diikuti dengan Tokopedia (12%), TikTok Shop (11%), Lazada (3%), dan lainnya (2%).
-
Mengapa PT ERELA mengembangkan penjualan online? Saat ini, PT ERELA telah fokus pada penjualan online melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, JD.ID, dan BliBli dengan toko online bernama Erelastore.
-
Bagaimana bisnis online mendapatkan pelanggan? Karakteristik utama yang membedakan bisnis online dengan bisnis tradisional adalah semua transaksi, mulai dari mendapatkan pelanggan, promosi, hingga penjualannya dilakukan secara online.
Dia menjelaskan, peningkatan omzet yang didapatkan oleh para pelapak ini sejalan dengan visi dari Bukalapak, di mana online marketplace ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kelas dari para pelaku usaha kecil dan menengah.
"Artinya ini sejalan dengan visi Bukalapak untuk menaikkelaskan UKM. Jadi kami tidak cuma memperbanyak pelapak saja tapi juga membuat pelapak yang berjualan ini semakin lama semakin makmur, semakin naik omzetnya," kata dia.
Menurut Fajrin, saat ini sebanyak 4 juta pelapak telah menawarkan produknya melalui Bukalapak. Ke depannya diharapkan lebih banyak lagi masyarakat yang menjadi pelapak dan merasakan manfaat dari menjual produknya secara online."Sekarang sekitar 4 juta pelapak. Kebanyakan (menjadi pelapak) organik, mereka sendiri (masuk ke Bukalapak) atau melalui komunitas Bukalapak yang tersebar di lebih dari 100 kota. Ini salah satu efeknya meningkatkan word of mouth di antara pelapak. Kebanyakan seperti itu. Tentu ada pelapak yang langsung kami approach. Tetapi itu tidak akan bisa masif dari sisi jumlah, jadi dua-duanya dilakukan," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inisiatif ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha memperluas dan meningkatkan bisnisnya serta memberikan pengalaman belanja daring.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca SelengkapnyaTransaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaTren saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa UMKM yang berhasil adalah yang mau naik kelas dengan baik.
Baca SelengkapnyaTokopedia dan ShopTokopedia terus berkomitmen untuk membantu UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaSejumlah inovasi yang dihadirkan oleh e-commerce telah membantu brand lokal dan UMKM mengembangkan bisnis mereka dengan efisien.
Baca SelengkapnyaRamainya pengguna media sosial kini digunakan untuk tempat jual beli.
Baca SelengkapnyaShopee muncul sebagai mitra bagi UMKM dan membuka pintu menuju peningkatan daya saing.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaBelum setahun merger, Tokopedia dan TikTok banjir jutaan pesanan dari pelanggan.
Baca SelengkapnyaSalah satunya TuTu and Co, usaha aksesoris lokal buatan tangan perajin Bali
Baca Selengkapnya