Bukalapak Sediakan Fitur BukaZakat, Mudahkan Umat Islam Tunaikan Zakat

Merdeka.com - Bukalapak meluncurkan fitur BukaZakat guna memudahkan umat Islam dalam menyalurkan zakat fitrah pada pelaksanaan Ramadan 2020. Langkah ini dipicu penyesuaian pola hidup The New Normal akibat pandemi Covid-19.

CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin menjelaskan, pihaknya sengaja menggandeng sejumlah lembaga penyalur zakat terpercaya untuk pengumpulan dan distribusi zakat. Antara lain Baznas, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Lazis Muhammadiyah, Lazis Nahdlatul Ulama/NU Care, dan Pusat Zakat Umat Persis.

"Kami harapkan pengguna dapat membayar zakat dengan aman, praktis dan transparan.Fitur pembayaran zakat, yang mencakup tak hanya zakat fitrah, namun juga zakat profesi dan zakat harta," kata Rachmat melalui keterangannya, Selasa (19/5).

Menurutnya, pertumbuhan zakat di marketplace lokal ini terbilang menggembirakan. Sebab, jelang pelaksanaan hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah, tercatat persentase pertumbuhan mencapai lebih dari 70 persen dengan total penerimaan mencapai miliaran rupiah.

Tak hanya itu, Bukalapak juga menghadirkan Aqiqah di BukaMall demi membantu pengguna menyelenggarakan Aqiqah seraya tetap mematuhi aturan physical distancing. Untuk program aqiqah di BukaMall tersedia melalui 2 partner, yaitu Aqiqah Nurul Hayat dan Rumah Aqiqah, yang cabangnya tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Lebih jauh Kaimuddin mengutarakan, bahwa peningkatan antusiasme masyarakat terhadap belanja online tentunya harus diimbangi dengan kewaspadaan yang tinggi terhadap ancaman penipuan ataupun phishing oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini diperkuat studi dari tim Cybersecurity PricewaterhouseCoopers (PwC) mengungkapkan bahwa secara global, upaya phishing yang dilakukan oleh peretas naik hingga 3 kali lipat di masa pandemi ini.

Sistem Perlindungan Berlapis

Untuk itu, Bukalapak menggunakan sistem perlindungan berlapis saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna. Namun, pentingnya partisipasi pengguna dalam menjaga keamanan data dan transaksi juga amat diperlukan agar terhindar dari upaya pembajakan dan penipuan.

Seperti pembeli diharapkan lebih bijak dan waspada dalam melakukan transaksi online, mencakup proses pencarian barang yang diinginkan, berkomunikasi dengan Pelapak, hingga proses pembayaran. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah mewaspadai tautan yang diberikan oleh siapapun. Pelaku penipuan dapat mencuri akses ke akun pengguna dengan mengirimkan link menuju situs yang menyerupai situs resmi sebuah perusahaan.

"Pengguna bisa mulai dengan memperhatikan kredibilitas Pelapak berdasarkan jumlah transaksi, rating, dan feedback yang didapat. Jika melanjutkan ke proses transaksi, harap mengikuti prosedur dalam sistem Bukalapak. Jangan pernah membagikan data pribadi seperti username, password, serta kode OTP ke siapapun, baik Pelapak maupun pihak yang mengaku sebagai perwakilan Bukalapak," tegasnya.