Bukan Covid-19, Ini Ancaman Besar Bagi Pertumbuhan Ekonomi di 2022
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap ancaman yang lebih dahsyat dari pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun tahun 2022. Menurutnya, ancaman yang perlu diwaspadai itu ialah inflasi.
"Tentu di tahun 2022 tantangan berikut yang (lebih besar) inflasi," katanya dalam webinar Sarasehan Industri Keuangan Jawa Tengah dan DIY, Selasa (8/3).
Untuk itu, dia meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID lebih sigap dalam mengantisipasi tren pergerakan inflasi sepanjang tahun ini. Tujuannya agar menyelamatkan daya beli masyarakat untuk mendukung pemulihan ekonomi yang lebih berkualitas.
-
Apa kebijakan Airlangga Hartarto terkait investasi? “Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,“ tanggap Menko Airlangga.
-
Apa yang menjadi fokus Airlangga Hartarto dalam pengembangan ekonomi platform? “Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,“ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Mengapa Airlangga Hartarto membahas deflasi? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, merespon terkait deflasi yang dialami Indonesia secara 5 bulan berturut-turut. Tercatat pada September 2024, RI kembali deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Mengapa Airlangga Hartarto mendorong investasi asing? Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
"Jadi, TPID perlu BERPERAN (lebih) menjaga inflasi agar pertumbuhan (ekonomi) bisa di dorong menjadi pertumbuhan yang berkualitas," tekannya.
Menko Airlangga menambahkan, saat ini, pemerintah terus melanjutkan agenda reformasi struktural. Dia menyebut, reformasi struktural menjadi kunci keluar dari perangkap negara pendapatan menengah (middle income trap).
"Kita perlu menjaga pemulihan ekonomi nasional, sehingga dapat terus tumbuh dan jangka menengah kita punya tantangan agar bisa segera lolos dari middle income trap," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, memasuki masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 inflasi menjadi persoalan yang perlu diwaspadai. Sebab, banyak negara yang telah meningkatkan suku bunga di tengah inflasi yang tinggi.
Dia mencontohkan tingkat inflasi yang terjadi di Brazil. Saat ini inflasi di Brazil mencapai 10 persen dan tingkat suku bunga telah dinaikkan menjadi di atas 10 persen. Begitu juga dengan Rusia yang mengalami inflasi 8 persen, suku bunga acuannya telah dinaikkan sedikit di bawah 8 persen. Pun dengan Mexico, Amerika Serikat dan Uni Eropa juga melakukan hal yang sama.
Kondisi ini turut berimbas pada Indonesia. Pemerintah harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. "Dengan kondisi itu kita berharap nilai tukar ini bisa berujung pada lingkungan seperti ini dengan peningkatan resiko global," kata dia.
Dari sisi volume perdagangan internasional diperkirakan juga akan mengalami penurunan. Mengingat di saat yang sama ketidakpastian global berpotensi memperlemah perekonomian dunia karena harga komoditas mengalami normalisasi dan penyesuaian dari harga tertinggi di akhir tahun 2021 sampai 2022.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap dalam tahun-tahun kedepan kondisi geopolitik dunia bisa berubah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca Selengkapnya