Bukan Dolar, kabut asap penyebab kunjungan wisata Indonesia lesu
Merdeka.com - Perusahaan biro perjalanan Nusantara Tour mencatat kabut asap yang melanda Pulau Kalimantan akibat kebakaran hutan dan lahan, menurunkan perjalanan wisata ke pulau tersebut. Jika biasanya pihaknya dalam satu bulan menerima permintaan menuju ke Pulau Kalimantan bisa sampai 10 permintaan, untuk saat ini hanya sekitar tujuh permintaan.
"Ada penurunan sampai 25 persen untuk permintaan perjalanan wisata ke Pulau Kalimantan," kata Corporate Sales Nusantara Tour Ragil Catur Sugianto seperti dilansir dari Antara, Semarang, Jumat (23/10).
"Permintaan tersebut ada yang rombongan dan ada yang individu, namun sekarang baik itu rombongan atau individu mengalami penurunan," tambahnya.
-
Kenapa negara ini bukan pilihan utama WNI untuk berlibur? Menurut Ira Wibowo, negara yang ia kunjungi bukanlah pilihan utama WNI untuk berlibur.
-
Dimana warga berlibur? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024). Libur panjang Isra Mikraj dan Tahun baru Imlek 2024 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berekreasi di Monas.
-
Kenapa Danau Kakaban ditutup untuk wisatawan? Kondisi Terkini Sejak 28 Desember 2023 hingga saat ini, Danau Kakaban masih ditutup untuk wisatawan. Kebijakan ini menyusul kondisi habitat ubur-ubur tak menyengat yang menurun drastis.
-
Siapa yang suka travelling? Arya dan Vannya sama-sama memiliki hobi yang serupa, yaitu suka melakukan perjalanan ke luar negeri.
-
Di mana wisatawan Gunungkidul menghabiskan waktunya? “Jika sebelumnya yang menginap perorangan kini rombongan,“ kata Suntoyo.
-
Dimana lokasi wisata pengasingan? Kota Mudanjiang, yang terletak di tenggara Heilongjiang, merupakan lokasi bersejarah Ningguta, sebuah kota militer kuno yang dikenal sebagai salah satu tempat pengasingan paling terkenal.
Menurut dia, bukan hanya pelaku wisata saja yang enggan datang ke wilayah tersebut tetapi juga pekerja yang akan melakukan perjalanan dinas.
Di lain pihak, Nusantara Tour juga menyatakan fluktuasi Dolar Amerika Serikat (AS) tidak memengaruhi perjalanan wisata ke luar negeri.
"Sejauh ini minat untuk mengunjungi wisata ke luar negeri ataupun domestik masih sangat banyak. Bahkan kami sudah menerima banyak pesanan untuk perjalanan pada tahun depan," katanya.
Menurut dia, bagi sebagian masyarakat melakukan perjalanan wisata merupakan kebutuhan pokok sehingga kondisi ekonomi global tidak begitu memengaruhi permintaan wisata.
"Terutama yang banyak pekerjaan, mereka akan menjadikan perjalanan wisata sebagai cara melepas stres," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keindahan alam dan budaya yang begitu kental membuat turis mancanegara betah berlama-lama liburan di Bali.
Baca SelengkapnyaTempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.
Baca SelengkapnyaPara pengunjung tampak memenuhi area wisata dataran tinggi Dieng.
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaThailand dan Vietnam menjadi kompetitor berat bagi Indonesia di sektor pariwisata.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-GR.01.07 Tahun 2023, yang disahkan pada 7 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaPungli biasa dilakukan pihak yang tidak berwenang, seperti kelompok masyarakat atau pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, angka kunjungan wisman Singapura ke Kepri menunjukkan tren penurunan cukup drastis imbas tiket kapal feri mahal.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.
Baca SelengkapnyaSudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.
Baca SelengkapnyaTernyata tak hanya jalur kawasan Puncak Bogor saja yang mengalami kemacetan. Sejumlah jalur pendakian di berbagai daerah turut menarik minat ribuan wisatawan.
Baca Selengkapnya