Bukan IPK Tinggi, ini Kunci Sukses ala Menteri Sri Mulyani Untuk Generasi Milenial
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri wisuda akbar Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) secara virtual. Dalam pidatonya, dia menekankan bahwa tingginya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) seseorang tidak bisa menjamin kesuksesan.
Menurutnya, untuk menggapai kesuksesan, seseorang harus memiliki soft skill. Sebab, soft skill sangat diperlukan di dunia kerja. "Karena yang akan membuat (seseorang) sukses bukan IPK. Jadi bukan IPK tertinggi yang penting, tapi soft skill paling penting untuk menghadapi dunia kerja," kata Menteri Sri Mulyani pada hari Rabu (14/10).
Menteri Sri Mulyani mengatakan bahwa ada banyak sekali wisudawan yang lulus dengan IPK tinggi, namun tidak menjadi orang sukses. Menurutnya, hal itu dikarenakan tidak adanya soft skill. Dia mengatakan, setiap orang perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi, serta bertahan menjalankan komitmen. Sekalipun pada situasi tidak menyenangkan.
-
Dimana Sri Mulyani menempuh pendidikan menengah atas? Setelah lulus dari SMP Negeri 2 Bandar Lampung, Sri Mulyani berpindah ke Semarang dan melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMA N 3 Semarang.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
-
Bagaimana Kustini Sri Purnomo mencatatkan prestasi? Selama berkiprah di pemerintahan, Kustini mencatatkan sejumlah pencapaian dan prestasi.
"Banyak orang yang IPK tinggi, tapi tidak sukses bekerja. Itu karena tidak punya soft skill terbaik," ujarnya.
"Pernah ada wisudawan STAN terbaik, tapi dia tidak sukses. Dia tergelincir karena dia stuck menjadi wisudawan terbaik saja, tidak mempertajam skill dan menimba ilmu," tambahnya.
Minta Luusan PKN STAN Selalu Mawas Diri
Oleh karena itu, dia meminta para wisudawan PKN STAN untuk selalu mawas diri, sekalipun menjadi lulusan terbaik. Dia meminta para wisudawan untuk selalu bersyukur. Sebab, hanya sembilan persen masyarakat Indonesia yang bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.
"Pesan saya, jangan berpuas diri meskipun anda wisudawan terbaik. Jangan sombong, kalian harus bersyukur karena kalian elit 9 persen. Hanya 9 persen masyarakat Indonesia yang mampu meneruskan (pendidikan) ke perguruan tinggi," ujar Menteri Sri Mulyani.
Selain itu, dia juga berharap para wisudawan bisa menggunakan ilmu yang sudah dipelajari untuk mengubah dunia, khususnya mengubah Indonesia menjadi negara maju, adil, sejahtera, dan bermartabat. Menurutnya, para wisudawan harus sadar bahwa mereka kuliah dibiayai oleh negara.
"Karena kalian punya keberuntungan menuntut ilmu, kalian dituntut untuk membangun dan memperbaiki bangsa ini. Apalagi kalian menggunakan uang negara," ujarnya.
"Itu uang negara dari pajak, non pajak, bea cukai, non bea cukai, dan utang. Ibaratnya kalian penikmat uang negara," tambahnya.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh wisudawan untuk menjadi calon pemimpin yang bisa melindungi masyarakat Indonesia. Dia berharap, para wisudawan sadar jika Indonesia sangat membutuhkan pemikiran, dedikasi, dan skill dari anak bangsa agar Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Kita harus fokus bagaimana supaya masyarakat terlindungi dan produktif. Kalau kalian keliling dunia, bisa dilihat bahwa Indonesia masih butuh kita bangun," tuturnya.
Sebagai informasi, pada hari ini, PKN STAN mewisuda 3.231 mahasiswanya. 70 persen dari 3.231 wisudawan tersebut lulus dengan predikat 'Dengan Pujian'.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani berdialog langsung dengan pelajar SMA Negeri 1 Tanjung Pandan dan menanyakan cita-cita serta harapan para siswa ke depannya.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaTantangan yang menghantui dunia pendidikan bukan hanya pada aspek siswa atau peserta didiknya saja melainkan juga bagi tenaga didik.
Baca SelengkapnyaPidato penutup Menkeu disambut dengan standing applause para anggota Banggar DPR RI yang hadir.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju dan Unggul di tahun 2045, butuh kerja keras.
Baca SelengkapnyaLewat bidang pendidikan dan kesehatan, Indonesia bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah.
Baca SelengkapnyaMengingat, instrumen keuangan negara kerap dijadikan objek sasaran empuk untuk kepentingan politik.
Baca SelengkapnyaDia tak ingin anak muda menjadi generasi yang tidak mengetahui tujuan negara di masa depan.
Baca SelengkapnyaKekejaman yang kerap terjadi di dalam dunia pekerjaan akibat kurangnya rasa kebersamaan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menekankan bisnis yang ideal tidak mungkin memberikan keuntungan yang terlampau melimpah.
Baca SelengkapnyaLewat akun media sosialnya Sri Mulyani membagikan momen terakhir berbicara sebagai Menteri Keuangan di Badan Anggaran.
Baca Selengkapnya