Bukan Minyak, Ini Penyebab Neraca Perdagangan RI Defisit Versi Wapres JK
Merdeka.com - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan penurunan harga minyak dunia dalam beberapa waktu terakhir membuat nilai impor minyak Indonesia juga mengalami penurunan. Walaupun tetap masih menyumbang defisit pada neraca perdagangan November 2018.
"Ya impor minyak kebetulan, harga minyak turun. Ya, dalam dua bulan terakhir ini, sehingga impor juga, ada efeknya menurun. Tapi jangan lupa juga kita mengekspor juga komoditas lain. seperti LNG, LNG hubungan harganya dengan minyak ada," ujar Wapres JK di Kantornya, Jakarta, Selasa (18/12).
Menurutnya, penyebab defisit neraca perdagangan tembus USD 2,15 miliar, salah satunya disebabkan oleh harga berbagai komoditas ekspor yang mengalami penurunan. "Ya ini kan ada masalah dalam dan luar negeri. Kita selalu bicara tentang perdagangan. Kedua, harga-harga komoditi turun lagi," ujar Wapres JK.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Gubernur Kalsel membantu penurunan inflasi? “Sama seperti cabai, bawang dan lainnya. Bukan karena kita tidak punya lahan, tetapi permasalahan lain seperti distribusi dan lainnya,“ ungkapnya.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
Wapres JK melanjutkan, komoditas yang mengalami penurunan harga pada November antara lain batubara, CPO (Crude Palm Oil) dan juga karet. Meskipun tak terdapat penurunan volume ekspor, tetapi nilai ekspor nya menurun.
"Ya seperti batubara turun, CPO turun, karet turun. Itu kan mungkin, ekspornya sama tetapi dia punya value, nilainya, turun. Sedangkan yang dihitung dalam neraca perdagangan itu nilai," jelasnya.
Dengan adanya defisit pada November, Wapres Jk memperkirakan, neraca perdagangan tahun ini tidak lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. "Ya tentu karena sudah tinggal beberapa hari lagi kan, angka-angka itu dapat diprediksi, bahwa akan terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeracar perdagangan Indonesia pada bulan November 2024 tembus USD4,47 miliar atau sekitar Rp64 triliun.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca Selengkapnya