Bukan pangan, ongkos transportasi penyumbang terbesar inflasi Juni
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan inflasi selama Juni 2017, sebesar 0,69 persen. Kenaikan inflasi tersebut secara garis besar dipengaruhi oleh tarif listrik 900 VA dan ongkos transportasi.
"Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar masing-masing 0,75 persen dan memberi andil pada inflasi 0,18 persen. Dominan karena penyesuaian tarif listrik 900 VA dan tarif air minum PAM. Transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,27 persen dengan andil inflasi 0,23 persen. Komponen ini memiliki dominasi paling besar pada inflasi," BPS Suhariyanto di Gedung Badan Pusat Statistik, Jakarta, Jumat (3/7).
Suhariyanto mengatakan berbeda dengan tahun sebelumnya, harga pangan tidak berpengaruh besar terhadap kenaikan inflasi masa Lebaran tahun ini. "Beda dengan pattern sebelumnya, karena biasanya harga pangan yang mempengaruhi," ujarnya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
BBM apa yang naik harganya? Kenaikan harga ini mencakup beberapa jenis bahan bakar seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina DEX, sementara harga untuk Pertamax dan Pertalite tetap tidak mengalami perubahan.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
Secara rinci, sumber inflasi 0,69 persen didukung oleh bahan pangan memiliki andil sebesar 0,14 persen. Inflasi terjadi karena kenaikan harga sayur mayur, ikan segar 0,05 persen, bawang merah dan daging ayam ras masing-masing 0,03 persen.
"Bahan-bahan pangan yang bergejolak di Lebaran biasanya tidak terjadi pada Lebaran ini. Inflasi terjadi karena kenaikan harga sayur mayur, ikan segar 0,05 persen, bawang merah dan daging ayam ras masing masing 0,03 persen," jelasnya.
Sumber inflasi juga disumbang makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen dengan andil 0,07 persen. Kue kering, nasi dan lauk, rokok kretek filter masing masing 0,01 persen. Kemudian, sandang 0,78 persen, memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,05 persen.
"Lalu kenaikan emas perhiasan 0,02 persen dan baju muslim wanita. Kesehatan 0,34 persen dengan andil 0,02 persen pada inflasi. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,07 persen andil inflasi 0,00 persen," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaTurunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi September 2023 tak lepas dari kenaikan harga beras dan kebijakan penyesuaian harga BBM.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaPenyumbang utama inflasi terbesar Juli 2023 berasal dari kelompok transportasi, khususnya harga tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaInflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024.
Baca SelengkapnyaKomoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca Selengkapnyakenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnya