Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan sapi, daging ayam jadi penyebab utama inflasi Agustus

Bukan sapi, daging ayam jadi penyebab utama inflasi Agustus harga daging sapi dan ayam naik. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi bulan Agustus tahun 2015 sebesar 0,39 persen. Adapun besaran inflasi tersebut merupakan sumbangan dari kenaikan beberapa barang dan kebutuhan.

Kepala BPS Suryamin memaparkan beberapa komoditas yang menyumbang inflasi Agustus 2015. Penyumbang inflasi paling besar adalah harga ayam ras dengan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen.

"Ini karena kurang pasokan. Terjadi kenaikan di 61 kota IHK," kata Suryamin di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).

Hal lain penyumbang inflasi adalah beras sebesar 0,06 persen dikarenakan pasokan berkurang karena sudah musim panas, walau masih ada panen di beberapa daerah tapi bukan panen raya. Kenaikan harga beras terjadi di 64 kota IHK.

Cabai rawit menyumbang inflasi 0,05 karena pasokan berkurang dan gagal panen di beberapa kota. Kenaikan harga cabai rawit terjadi di 75 kota IHK.

Telur ayam ras menyumbang inflasi 0,03 persen karena pasokan berkurang. Kenaikan harga terjadi di 55 kota IHK.

"Mi karena gandumnya impor, dolarnya naik bahan baku naik, ini terjadi di 23 kota IHK. Kemudian nasi dengan lauk karena bahan makanan ada yang naik dari beras juga dan lainnya. Ini terjadi di 22 kota IHK. Daging sapi karena berkurangnya pasokan, terjadi di 44 kota IHK . Tarif listrik juga karena peraturan pemerintah, peraturan menteri. Ini terjadi di 80 kota IHK. Dan tarif jalan tol," papar Suryamin.

Namun, ada juga beberapa barang dan kebutuhan yang menyumbang deflasi. Antara lain bawang merah sebesar -0,08 karena pasokan yang cukup. Penurunan harga bawang merah terjadi di 77 kota IHK.

"Tarif angkutan udara karena sudah selesai arus mudik terjadi di 37 kota IHK. Tarif angkutan antar kota terjadi di 40 kota IHK. Tomat sayur pasokan banyak, penurunan di 52 kota IHK. Emas perhiasan turun karena mengikuti harga emas dunia terjadi di 61 kota IHK. Tarif kereta api terjadi di 19 kota IHK," tutup Suryamin.

Seperti diketahui, pada bulan lalu, terjadi gonjang-ganjing daging sapi. Penyebabnya harga daging sapi yang dinilai kelewat mahal dan berkurangnya pasokan.

Sejumlah pedagang turut melakukan aksi mogok karena memprotes kebijakan pemerintah mengurangi kuota impor sapi. Aksi mogok ini setidaknya berlangsung selama 3 hari.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024
Data BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024

Emas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.

Baca Selengkapnya
Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024
Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024

Telur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini

Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.

Baca Selengkapnya
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai

Tercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.

Baca Selengkapnya
Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan
Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan

Kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.

Baca Selengkapnya
Dalam 5 Tahun Tiap Bulan Agustus Indonesia Selalu Alami Deflasi, Ternyata Ini Biang Keroknya
Dalam 5 Tahun Tiap Bulan Agustus Indonesia Selalu Alami Deflasi, Ternyata Ini Biang Keroknya

Deflasi rutin terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir pada setiap bulan Agustus.

Baca Selengkapnya
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen

Angka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,

Baca Selengkapnya
Inflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Inflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.

Baca Selengkapnya
BPS DKI: Inflasi Jakarta Agustus 2024 Tercatat 1,98 Persen
BPS DKI: Inflasi Jakarta Agustus 2024 Tercatat 1,98 Persen

Laju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Inflasi Agustus 2023 Sebesar 3,27 Persen
BPS Catat Inflasi Agustus 2023 Sebesar 3,27 Persen

Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023

Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.

Baca Selengkapnya
Tren Deflasi Berakhir, BPS Catat Terjadi Inflasi 1,71 Persen di Oktober 2024
Tren Deflasi Berakhir, BPS Catat Terjadi Inflasi 1,71 Persen di Oktober 2024

Inflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024.

Baca Selengkapnya