Bukit Asam optimistis penjualan batu bara meningkat
Merdeka.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengembangkan fasilitas bongkar muat batu bara di pelabuhan mereka. Upaya tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan penjualan komoditas utama mereka tahun ini.
Dua renovasi dijalankan BUMN ini bersamaan di Pelabuhan Kertapati, Palembang, maupun Tarahan, Lampung.
Direktur Utama PTBA Milawarma mengatakan, daya tampung Kertapati saat ini baru 2,5 juta ton per tahun. Perseroan berharap perluasan dermaga bisa menambah kapasitas menjadi 5 juta ton.
-
Apa yang ditemukan di pertambangan batu bara? Penambang menemukan kapal Romawi kuno di pertambangan batu bara terbuka yang luas di Kostolac, Serbia.
-
Apa yang dilakukan pengelola tambang? “Kami berharap kepada pihak DR selaku DPO tolong kooperatif dan bekerja sama serta bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan, sehingga terjadi peristiwa yang menyebabkan para korban tidak ditemukan hingga kini.“
-
Siapa yang akan mengembangkan Pelabuhan Tanjung Emas? Pada Kamis (12/9), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dan Uni Emirat Arab menyepakati sebuah perjanjian kerja sama untuk mengembangkan kawasan Tanjung Emas Semarang.
-
Dimana Pertamina bangun fasilitas di BMTH? Pertamina Patra Niaga menggunakan 2 dermaga di Benoa Selatan sebagai fasilitas penerimaan BBM dan Avtur dari kapal menuju Terminal BBM Sanggaran dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai Bali.
-
Apa rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas? Rencananya untuk perluasan dan modernisasi pelabuhan. UEA sudah melihat peluang ini sejak lama. Setelah ini akan kami evaluasi dan memberikan rekomendasi agar benar-benar bergerak maju bersama Pemprov Jateng,' kata Abdulla.
-
Bagaimana cara pengelola tambang beroperasi? “Salah satu dari empat tersangka itu adalah si pemilik lahan, yaitu saudara SN (76). Sementara tiga lainnya adalah pengelola atau pendana,“ ujar Kombes Edy dikutip dari ANTARA pada Jumat (28/7).
Sedangkan proyek yang diharapkan rampung triwulan III tahun ini adalah renovasi Pelabuhan Tarahan. PTBA mendatangkan dua unit alat bongkar batu bara (RCD) anyar, sekaligus memperluas dermaga (jetty) dengan kapasitas sandar 80.000 bobot mati (DWT). Kapasitas di pelabuhan itu baru 12 juta ton per tahun.
"Saat ini sudah selesai 75 persen. Paling tidak kapasitas Tarahan bisa 20 juta ton setahun," ujarnya selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (27/3).
Biaya peningkatan fasilitas di Tarahan menelan dana Rp 2,5 triliun. Sedangkan untuk Kertapati, PTBA memperkirakan butuh dana USD 135 juta. Semuanya berasal dari kas internal perusahaan pelat merah itu.
Adanya alat bongkar batu bara jenis mutakhir diyakini membuat produksi meningkat. Milawarma menjelaskan, perseroan telah menargetkan penjualan pada triwulan I tahun ini meningkat 8 persen dibanding 2013.
Bahkan, ketika alat itu terpasang penuh pada triwulan III, maka produksi akan melonjak dua kali lipat.
"Kita punya dua alat sekarang bisa membongkar dua gerbong batu bara langsung. Alat lama, hanya sanggup membongkar satu gerbong saja. Tapi kita perkirakan peningkatan baru terasa semester II, dengan argumen alat terpasang di Kertapati maupun Tarahan, sehingga akan terjadi peningkatan signifikan," jelasnya.
PTBA berharap secara keseluruhan mampu menjual 24,7 juta ton batu bara pada 2014. BUMN ini mengklaim menguasai pangsa pasar 7 persen bisnis batu bara nasional.
Di tengah anjloknya harga batu bara internasional, PTBA mengaku sanggup meningkatkan penjualan 16 persen tahun lalu. Akan tetapi, laba perseroan anjlok 37 persen, karena pembengkakan biaya operasional akibat tipisnya keuntungan.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan produksi batubara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan .
Baca SelengkapnyaProyek ini diharapkan dapat mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan industri hilir.
Baca SelengkapnyaPembangunan diharpkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan memfasilitasi perdagangan dan distribusi barang.
Baca SelengkapnyaMelansir laman MODI Kementerian ESDM, per 4 Oktober 2024, produksi batu bara mencapai 601,69 juta ton atau mencapai 84,75 persen dari target tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mengurangi konsumsi batubara secara bertahap dan mengalihkan penggunaan batubara menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaInsentif berbasis waktu juga dapat mempercepat monetisasi proyek.
Baca SelengkapnyaIndonesia bakal mendapat tambahan lebih dari 100 ribu barel per hari (BOPD) produksi minyak pada 2028.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, cadangan batu bara yang masih tersedia di Indonesia ada sekitar 38,84 miliar ton di tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPenyumbang terbesar PAD pada tahun ini berasal dari profit sharing (dana bagi hasil).
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca Selengkapnya