Bukti Optimisme Indonesia Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi 2023
Merdeka.com - Bayang-bayang ancaman resesi global masih mengintai. Namun, di tengah ketidakpastian perekonomian dunia, masih ada secercah optimisme bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat, terutama jika dilihat dari capaian triwulan IV-2022. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi sebesar 5,01 persen (yoy) di tengah tren pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2022 tercatat 5,31 persen (yoy), jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 diperkirakan tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3 persen, didorong oleh peningkatan permintaan domestik untuk konsumsi rumah tangga dan investasi.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
"Mengacu pada data statistik tersebut, maka tercermin masih kuatnya optimisme masyarakat Indonesia dalam menghadapi ancaman resesi. Terlebih lagi dengan dukungan pemerintah melalui upaya-upaya yang telah dilakukan guna terus menggerakkan perekonomian dalam negeri," ujar Brand Communications Kredit Pintar, Puji Sukaryadi dikutip di Jakarta, Sabtu (4/3).
Tingginya optimisme masyarakat Indonesia juga terlihat dari antusiasme para peserta Kelas Pintar Bersama yang berlangsung di Umah Bone, Jalan Way Ngison, Kota Bandar Lampung. Optimisme ini salah satunya dilihat dari fashion designer asal Lampung, Dendy Mashuri yang berhasil mengembangkan lini busananya dengan merk 'Glamazone' di tengah ketidakpastian ekonomi.
Semangat Dendy mengembangkan budaya lokal Lampung tertuang dalam ciri khas desain Glamazone yang terinspirasi dari motif kain Tapis Lampung, kain tradisional khas masyarakat Lampung. Berawal dari keinginannya untuk berkarya dan berkreasi dengan mengangkat motif daerah ke dalam produk fesyen.
Walaupun permintaan pasar terus bertambah, tak dipungkiri Dendy menghadapi persoalan dalam hal kendala modal. Karena keterbatasan modal tersebut sehingga dia tidak dapat maksimal dalam memproduksi stok barang. Produk hanya dibuat berdasarkan pesanan saja.
Bicara soal kesulitan dalam hal permodalan juga menjadi perhatian platform pinjaman digital Kredit Pintar.
Sejauh ini, Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp31,9 triliun, di mana sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk keperluan modal usaha kecil atau pendidikan.Total peminjam sejak berdiri tahun 2017 berjumlah 11,8 juta nasabah.
"Melalui Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar ingin merangkul seluas-luasnya dan mengedukasi komunitas guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan wirausaha. Dalam Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar juga mengajak para narasumber untuk berpartisipasi, berbagi kiat, menumbuhkan semangat berwirausaha serta edukasi pengelolaan keuangan dan produktivitas usaha," ucap Direktur Kredit Pintar, Wisely Wijaya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 ditopang oleh kinerja positif di semua sektor.
Baca Selengkapnya