Bulog: 5.000 Ton Beras Impor Asal Vietnam di Indramayu Turun Mutu
Merdeka.com - Sebanyak 5.000 ton beras impor asal Vietnam tahun 2018 yang berada di Gudang Bulog Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengalami turun mutu dan tidak dapat lagi dikeluarkan.
"Kondisi beras impor asal Vietnam ini dipastikan turun mutu," kata Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Indramayu Dadan Irawan dikutip dari Antara Indramayu, Selasa (23/2).
Menurutnya, beras asal Vietnam tersebut diimpor oleh pemerintah pada tahun 2018 lalu, dan sampai saat ini belum juga keluar dari Gudang Bulog.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Dimana Bulog bongkar beras impor? 'Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
-
Kapan BULOG mulai impor jagung? Untuk itu, BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton secara bertahap guna mengatasi defisit produksi pada kuartal IV 2023.
Dia mengatakan, dengan lamanya masa simpan, maka dipastikan beras impor tersebut turun mutu, bahkan ketika disimpan lebih lama lagi, maka akan rusak.
Karena lanjut Dadan, maksimal penyimpanan beras di gudang itu idealnya sekitar enam bulan sampai satu tahun, sedangkan beras impor sudah tiga tahun lebih.
"Kami belum bisa mengatakan beras ini rusak, karena belum melakukan penelitian lebih lanjut. Tapi yang pasti ketika akan dikeluarkan, maka membutuhkan biaya lagi," tuturnya.
Gudang Penuh
Untuk itu kata Dadan, ketika ada impor beras dan disimpan di Gudang Bulog, maka pihaknya pasti tidak akan bisa menerima, karena kondisi gudang juga sudah tidak bisa menampung lagi.
Dia menuturkan dari delapan gudang yang berada di bawah Kantor Cabang Bulog Indramayu, berkapasitas 80.500 ton, sedangkan saat ini terdapat 37 ribu ton beras di gudang.
"Karena bulan ini saja ada panen raya dan kami juga akan menyerap beras petani," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perum Bulog menyatakan isu penggelembungan harga beras impor itu tidak benar.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca SelengkapnyaBeras tersebut dijadwalkan tiba di Tanah Air paling lambat November 2023.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan asal Vietnam, Tan Long Group buka suara terkait dengan keterlibatan dalam dugaan mark up impor beras Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional.
Baca SelengkapnyaJika ada yang bermain maka akan langsung dicabut izinnya karena telah meresahkan masyarakat.
Baca Selengkapnya