Bulog akui masalah HPP jadi penyebab tak serap beras petani
Merdeka.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) meminta pemerintah untuk menerapkan kebijakan fleksibilitas pada Harga Pokok Pembelian (HPP) beras dan gabah. Hal ini menjadi penyebab Bulog tak menyerap beras petani.
Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti mengaku HPP jadi masalah utama. Alasannya, selama ini penyerapan beras dan gabah terbentuk dari pemasukan dan permintaan.
Menurut dia, harga beras dipengaruhi oleh panen. Saat panen raya dan pasokannya melimpah bisa membuat harga beras turun. Sebaliknya, ketika tidak ada panen raya, pasokan beras akan turun dan harganya akan naik.
-
Mengapa penyerapan gabah dan beras penting untuk Bulog? 'Secara year on year di bulan April kemarin, penyerapan gabah/beras dalam negeri kita lebih tinggi selama 3 tahun terakhir, yakni mencapai 468rb ton setara Gabah Kering Panen (GKP). Dan saat ini dengan berbagai upaya yang kami lakukan, Bulog dapat melakukan penyerapan sampai dengan 30.000 ton setara GKP setiap harinya, yang sebelumnya rata-rata dibawah 20.000 ton. Kedepannya, hasil serapan yang kami lakukan akan terus kami tingkatkan secara optimal,' tegasnya.
-
Dimana Bulog menyimpan gabah dan beras hasil penyerapan? Ditemui di lain kesempatan pada kunjungan kerja monitoring ketersediaan stok di Gudang Bulog Purwomatani Sleman dan Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog Sragen pada Senin (29/04), Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pihaknya senantiasa memantau kinerja Bulog di daerah terkait progres penyerapan hasil panen gabah dan beras dalam negeri.
-
Apa tujuan utama Bulog menyerap gabah dan beras? Hal ini ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan melalui pemenuhuan stok beras nasional yang bersumber dari produksi dalam negeri.
-
Bagaimana cara Bulog menyerap gabah? 'Ini panen raya momentum tepat untuk serap gabah petani, bisa pola komersial bisa pola PSO, apalagi sudah ada kebijakan fleksibilitas harga gabah petani Rp 6.000 perkilogram. Saat gadu melepas stok, jangan sebaliknya. Aneh ini. Coba cek sekarang berapa realisasi serapnya?, masih kecil ya?,' terangnya.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Bagaimana Bulog meningkatkan penyerapan gabah dan beras? 'Di samping itu kami juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan kelompok tani, unit penggilingan dan mitra kerja pengadaan. Hal ini tentunya kami lakukan untuk mencapai hasil serapan yang maksimal pada momentum panen raya ini,' ujar Suyamto.
"Itu(HPP) jadi konsen yang tidak ringan, istilahnya kita disuruh ke lapangan pakai satu kaki. Intinya kita ingin minta fleksibilitas harga karena harga terbentuk oleh suplai dan permintaan kan sama, yang beda adalah distribusi. Memasuki musim gadu, suplai berkurang, demand sama, harga akan naik," kata dia kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (21/1).
Sementara itu, Direktur Pengadaan Wahyu Suparyono meminta Presiden Joko Widodo mengeluarkan instruksi Presiden untuk mengatasi masalah tersebut.
"Usulan fleksibilitas harga diserahkan pada pemerintah. Diatas HPP 10 persen itu jadi kewenangan Bulog yang dibeli jadi beras medium (PSO), kami minta itu ditetapkan dalam inpres," pungkas Wahyu.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaAnomali cuaca itu membuat hasil panen yang biasanya menghasilkan 7 ton kini menjadi hanya 5 ton beras saja.
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaPenyebab masuknya beras impor ke Sulses bukan karena produksinya. Tapi didistribusi ke daerah, akhirnya kekurangan untuk sendiri.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPanen raya padi dalam negeri tengah berlangsung hingga April 2024, sehingga ketersediaan beras nasional dipastikan melimpah.
Baca SelengkapnyaBulog akan memprioritaskan penyerapan beras dalam negeri dahulu.
Baca SelengkapnyaHal ini juga bertujuan untuk mensejahterakan petani melalui pembelian harga pangan pokok yang terjaga dengan baik.
Baca Selengkapnya