Bulog gelontorkan Rp 2,8 triliun bangun 15 gudang di daerah
Merdeka.com - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berencana menambah beberapa infrastruktur fisik tahun ini, guna mendukung kinerja perusahaan dalam menghasilkan kualitas beras yang lebih baik kepada masyarakat.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, perusahaan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,8 triliun dalam pengadaan infrastruktur tersebut. Dana tersebut berasal dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun serta Rp 800 miliar dari dana belanja modal Bulog.
"Kami ada dari PMN Rp 2 triliun, nanti ditambah dari dana investasi sebesar Rp 800 miliar, di luar PMN yang Rp 2 triliun itu. Rp 800 miliar itu dari mana, kami ada laba beberapa tahun terakhir jadi kami akumulasikan ," ujar Djarot di Hotel Aston, Cirebon, Selasa (16/1).
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Bagaimana Bulog menyalurkan bantuan beras? 'Pagi ini kita mulai lagi penyaluran Bantuan Pangan 10 kg ke masyarakat yang dilaksanakan di Kantor Pos Sukasari, Bogor yang kebetulan jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari rumah saya. Khusus hari ini pelaksanaannya dibagikan maelalui Kantor Pos karena sebagian kelurahan-kelurahan tempat penyaluran Bantuan Pangan ini masih menangani kotak-kotak suara setelah pemilu kemarin dan selanjutnya pelaksanaanya akan kembali lagi di kelurahan.' ujar Bayu.
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk stabilkan harga beras? Dirinya memastikan bahwa manuver yang dilakukan pemerintah untuk stabilisasi harga beras di pasaran, telah menunjukan hasil yang cukup signifikan untuk menurunkan harga pangan.'Harga saat ini termasuk di Sumatera Utara pada tingkat grosir sudah mulai turun, dan untuk harga di tingkat retail beberapa sudah mulai mengalami penurunan atau setidaknya tidak terjadi penurunan namun sudah tidak ada kenaikan lagi. Dan keseimbangan harga ini betul-betul menjadi concern pemerintah untuk bisa berada di posisi yang lebih ideal lagi.', ungkapnya.
-
Bagaimana Bulog menjamin ketersediaan beras? “Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi oleh stok, namun Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,“ katanya.
-
Bagaimana Bulog meningkatkan penyerapan gabah dan beras? 'Di samping itu kami juga terus berkoordinasi dan bersinergi dengan kelompok tani, unit penggilingan dan mitra kerja pengadaan. Hal ini tentunya kami lakukan untuk mencapai hasil serapan yang maksimal pada momentum panen raya ini,' ujar Suyamto.
Djarot menjelaskan, anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk penambahan gudang di daerah-daerah. Kemudian untuk menambah mesin reprocess, hingga pengemasan di gudang Bulog saat ini.
Pada tahun ini Bulog akan menambah 15 gudang untuk komoditi baru dengan kapasitas 25.000 ton beras per gudang. Gudang rencananya akan tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulwesi Tengah, Maluku, dan Papua.
"Kalau 2017 kemarin kami menambah 35 unit gudang baru dengan kapasitas masing-masing 3.500 ton beras. Ini akan terus kami tambah di 2018 akan menambah gudang flat dan vertikal," jelasnya.
Sementara itu untuk mesin reprocess atau mesin pengolah gabah dan beras, Bulog akan menambah sebanyak 131 unit di daerah-daerah. Hal ini untuk mengurangi kualitas beras yang berdebu dan memiliki kadar air di bawah rata rata yang telah ditentukan oleh Bulog.
"Kami juga memperbaiki perusahaan dengan pengemasan khusus dan memberi brand. Izinnya sudah berjalan. Kami namakan produk kemasan kami itu ada Beras Kita, Gula Manis Kita, Minyak Goreng Kita, dan sebagainya ini supaya membedakan kalau itu Bulog punya," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog tengah fokus dalam upaya penyerapan gabah atau beras petani dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN yang akrab dipanggil Pak Tiko ini mengapresiasi upaya perum Bulog mendatangkan teknologi mesin Rice to Rice
Baca Selengkapnya"Dan kami berharap juga harganya bisa turun," kata Akhmd Kholisun,
Baca SelengkapnyaBeras SPHP ini didistribusikan dalam bentuk packaging 5 kg, Bulog tidak lagi mendistribusikan dalam bentuk curah atau 50 kg.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG melakukan pengembangan pengelolaan sebanyak 24 infrastruktur pasca panen yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Baca SelengkapnyaBulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong peran strategis Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas pasokan.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP sudah membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan juga melalui retail-retail modern
Baca Selengkapnya19 Gudang Bulog bisa menampung 60.000 ton bahan pangan untuk masyarakat yang tinggal di IKN.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnya