Bulog gunakan suntikan dana negara Rp 3 T untuk bayar utang

Merdeka.com - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hari ini menggelar rapat panitia kerja (panja) membahas persetujuan Penyertaan Modal Negara (PMN).

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015, pemerintah Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada 35 BUMN sebesar Rp 48,01 triliun.

Salah satunya 35 perusahaan pelat merah yang mendapatkan dana segar pemerintah tersebut adalah Perum Bulog. Direktur Utama Perum Bulog Lenny Sugihat mengatakan suntikan modal yang diberikan pemerintah BUMN pangan ini adalah sebesar Rp 3 triliun.

Dana segar pemerintah ini dinilai penting untuk mendukung program swasembada pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional. Nantinya, penguatan modal tersebut akan difokuskan mengurangi beban bunga bank yang mencapai Rp 300 miliar per tahun.

"PMN nantinya akan mengurangi beban pinjaman bunga bank Rp 300 miliar per tahun sehingga mengurangi subsidi efisiensi bunga tadi," ujarnya di Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (26/1).

Selain itu, suntikan modal pemerintah tersebut juga akan digunakan untuk penguatan kinerja Perum Bulog dengan stok ketahanan pangan nasional. Suntikan modal juga agar keuangan Bulog lebih sehat dan BUMN tersebut akan lebih mudah mendapatkan kredit perbankan.

Menurut dia, saat ini, Perum Bulog menargetkan penyerapan gabah petani 3,2 juta ton per tahun sehingga membutuhkan dana Rp 6 triliun.

"Penyerapan gabah petani 417.473 ton per bulan. 1,61 juta per tahun dari target 3,2 juta ton. Kalau 3,2 juta ton dibutuhkan Rp 6 triliun untuk pengadaan saja, diperoleh juga dari bunga pinjaman bank," jelas dia.