Bulog: Harga daging kerbau India Rp 65.000 per Kg
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Djarot Kusumayakti, berharap daging kerbau impor bisa dijual di kisaran Rp 65.000 per kilogram (Kg). Hal ini usai memasukkan komponen keuntungan pedagang dan biaya distribusi.
Djarot menambahkan pihaknya akan menjual kepada pedagang kecil seharga Rp 56.000 per Kg. Sementara, kepada pengecer akan dijual seharga Rp 60.000 per Kg.
"Harapannya pedagang menengah sudah dapat margin Rp 4.000/Kg ditambah ongkos dan segala macam sehingga harga yang dijual ke masyarakat Rp 65.000/Kg," ungkap Djarot di Kantornya, Jakarta, Jumat (2/9).
-
Bagaimana daging anjing diperoleh pedagang? Pengakuan pedagang, anjing tersebut didapatkan dari seseorang. Anjing-anjing juga jenis anjing liar sehingga dalam hal kesehatan sangat membahayakan karena bisa saja terkena rabies.
-
Kenapa beras Indonesia dikirim ke India? Sebelumnya pada April 1946, Perdana Menteri Sutan Sjahrir, sebagai upaya diplomatik meraih dukungan menawarkan dunia internasional terkait bantuan beras kepada India sebanyak 500.000 ton.
-
Bagaimana kualitas daging Domba Garut? Mereka bisa mengonsumsi segala macam tumbuhan sehingga daging dan kulitnya begitu khas dan berbeda dari domba lainnya.
-
Mengapa daging sapi Polmard dihargai sangat mahal? Menariknya, semakin lama proses pengasapan berlangsung, semakin tinggi kualitas dan harga daging tersebut. Satu kilogram daging sapi bagian rusuk yang diasapi selama 15 tahun dapat dihargai hingga USD 3.200 atau sekitar Rp51,7 juta.
-
Kenapa telur Indonesia diekspor ke Singapura? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang harus diperhatikan saat memilih daging kambing? Sebelum mengolah daging kambing, pastikan untuk memilih daging yang segar. Daging kambing yang segar memiliki warna merah cerah dan tekstur kenyal.
Djarot mengungkapkan alasan Indonesia mengimpor daging kerbau asal India usai mempertimbangkan aspek harga jual dan kelaikan perawatan. Selain itu, populasi kerbau di India termasuk yang terbesar di dunia.
"Lebih dari separuh (50 persen) populasi kerbau dunia ada di India. Kedua, kerbau di India ini peruntukannya untuk susu dan daging, bukan kerbau pekerja. Dari sisi populasi memadai, dari sisi perawatan memadai, kesehatan dan harga juga," jelas Djarot.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Oleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog, Bayu mengaku belum mendapatkan izin impor meski sudah mendapatkan perintah impor 100.000 ton daging kerbau dari India.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama tersebut, Luhut menargetkan harga daging sapi bisa di jual di bawah Rp100.000 per kilogram mulai Maret 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaKambing ras Etawa Senduro, Kali Gesing dan Jawa Randu banyak diburu pedagang bahkan sampai langsung ke lokasi peternakan.
Baca SelengkapnyaPara penjual mengaku mengalami peningkatan penjualan hingga 70 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaKambing Iduladha di Parongpong, Kabupaten Bandung.
Baca Selengkapnya