Bulog ke negara lain: Punya beras, bisa kirim nggak?
Merdeka.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) bakal segera mengimpor beras. Vietnam dipastikan bakal memasok satu juta ton.
Selain Negeri Paman Ho, Bulog juga mengincar pasokan beras dari negara lain.
"Iya kami nyoba juga. Kami minta Thailand siap bantu, kalau terjadi shortage atau kelangkaan pasokan beras," kata Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti saat di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (26/10).
-
Bagaimana Bulog kerjasama dengan Kamboja? 'Sejauh ini Bulog juga sudah melakukan kerjasama perdagangan beras dengan Kamboja baik dengan skema b to b maupun skema g to g di tahun 2023 dan awal 2024. Kami juga telah melakukan pembicaraan awal dengan perbankan nasional terkait peluang investasi tersebut.' jelas Bayu.
-
Apa yang Bulog kerjakan untuk kerja sama pangan dengan Kamboja? 'Pada dasarnya kami siap melaksanakan penugasan tersebut.' Bayu menambahkan, Bulog telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di PnomPenh dan dengan beberapa pelaku usaha beras di Kamboja dan negara sekitarnya.
-
Kenapa Bulog harus kerjasama pangan dengan Kamboja? Kerja sama kedua negara itu berkaitan dengan ekonomi dan investasi pangan, khususnya terkait beras.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Siapa yang mengarahkan Bulog kerjasama dengan Kamboja? Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, pihaknya siap menjalankan penugasan pemerintah yang telah disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait kerja sama dengan Kamboja.
Dia berharap Thailand bisa memasok sekitar 500 ribu ton beras. Namun, pemerintah masih terkendala harga.
"Pembicaraannya sudah. Ya mungkin back up-nya sekitar 500 ribu ton. Kalau bisa. Tapi kan harga juga mahal."
Di luar itu, Bulog juga sudah berkomunikasi dengan Myanmar, Kamboja, dan Pakistan.
"Tanya dia punya beras nggak? Bisa dikirim nggak? Daripada nanti nggak ada kan. Doain semua lancar ya."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerja sama kedua negara itu berkaitan dengan ekonomi dan investasi pangan.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAkuisisi perusahaan beras di Kamboja, sebagai tindak lanjut permintaan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaJika ada yang bermain maka akan langsung dicabut izinnya karena telah meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaBulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaSonya mengatakan, Bulog belum mendapat arahan lebih lanjut dari kepemimpinan direktur utama yang baru yakni Wahyu Suparyono.
Baca SelengkapnyaBeras tersebut dijadwalkan tiba di Tanah Air paling lambat November 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Bogor memastikan stok beras aman hingga Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi tengah berkunjung ke India untuk menjajaki kerja sama impor beras.
Baca Selengkapnya