Bulog pastikan gudangnya bebas beras plastik
Merdeka.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir terhadap peredaran beras sintetis atau plastik. Mengingat seluruh gudang Bulog masih terbebas dari beras berbahaya tersebut.
"Saya perlu sampaikan, ketika kasus ini keluar menjadi perhatian Bulog sebagai penyangga beras Indonesia. Dimana kami memerintahkan seluruh tim untuk mengecek stok yang ada di gudang-gudang kami, dan syukur tidak ditemukan," ujar Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Bulog Fadzri Santosa saat talkshow "Kejahatan Beras Sintetis" Jakarta, Sabtu (23/5).
Selain itu, Bulog selalu ketat dalam membeli beras.
-
Bagaimana MUI menyarankan masyarakat melakukan pengecekan produk? MUI membolehkan lembaga atau masyarakat yang melakukan aksi boikot untuk melakukan riset, dengan tujuan membuktikan suatu produk benar terafiliasi dengan Israel. MUI juga mengimbau masyarakat agar menggunakan daftar produk terafiliasi Israel dari sumber yang jelas, sebagai rujukan untuk menjalankan instruksi atau Irsyadat MUI untuk aksi boikot.
-
Siapa yang bisa membantu masyarakat dalam melakukan pengecekan produk? 'Stakeholder seperti pemerintah, kementerian terkait dan lembaga non-struktural bisa ikut aktif memberikan literasi bagi masyarakat dengan membuka data dan informasi produk mana yang terafiliasi, serta menyebutkan sumber yang jelas, itu tidak masalah.'
-
Bagaimana cara mendeteksi produk berbahaya? Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengecek daftar bahan dalam produk, yang juga bisa dilakukan oleh konsumen.
-
Kenapa BPH Migas imbau SPBU periksa dokumen BBM subsidi? 'Karena BBM subsidi ini harus ditujukan kepada konsumen pengguna yang berhak, dalam hal ini nelayan. Maka dari itu, kami terus memastikan penyalurannya betul-betul tepat sasaran. Penyalur (SPBUN) diimbau memeriksa dengan baik dokumen Surat Rekomendasi bagi Konsumen Pengguna,
-
Apa yang BPH Migas cek di SPBU Batam? Harya menyampaikan bahwa kelengkapan berkas dan identitas pada Surat Rekomendasi yang dimiliki konsumen pengguna sangat penting sebagai dasar kesesuaian data.'Tahapan awal yang wajib dilakukan oleh pihak SPBU sebelum menyalurkan BBM subsidi kepada konsumen pengguna adalah melakukan pemeriksaan dan verifikasi terhadap data-data yang tertulis di Surat Rekomendasi,' ucapnya, Sabtu (6/7/2024).
-
Bagaimana cara BPOM mengantisipasi bahaya BPA? “Rencana regulasi tersebut menunjukkan negara hadir dalam melindungi kesehatan masyarakat. Pelaku usaha pastinya memahami rencana pelabelan ini dan kami berharap dukungan semua pemangku kepentingan“
"Kami meminta kepada tim untuk melakukan pengecekan setiap pembelian, karena itu kami membelinya langsung dari petani yang tentunya lebih fresh," jelas dia.
Peredaran beras sintetis pertama kali ditemukan Dewi Septiani, penjual bubur dan nasi uduk di Bekasi. Dia menemukan kejanggalan pada beras yang dibeli pada salah satu pedagang di Pasar Mutiara Gading Timur.
"Saya beli beras enam liter di tempat langganan pada selasa kemarin,13 Mei. Lalu saya simpan dirumah dan baru dimasak empat hari kemudian oleh adik. kondisi beras yang dirasa berbeda dari beras yang biasa dimasak," katanya dalam kesempatan sama.
Biasanya Dewi hanya membutuhkan waktu satu jam untuk memasak bubur. Namun, saat itu, Dewi butuh waktu lebih lama lantaran beras yang digunakan itu tak kunjung menyatu dengan air.
"Semakin parah itu, gumpalan (beras) itu terpisah dari air. Tidak menyatu dan malah tambah misah. Akhirnya saya anggap gagal nih, lalu saya masak ke dua kalinya. Tapi tetap sama saja," ungkapnya. "Keanehan lain nasi terlihat benyek, aroma berbeda, dan saat dimakan pun rasanya getir."
Mengingat pernah ada pemberitaan mengenai peredaran beras plastik impor dari China, Dewi melakukan uji coba sederhana menggunakan setrika panas. Dia menemukan beras yang dibelinya mengandung plastik lantaran menempel di setrika.
"Setelah itu tim dari Disperindag datang ke tempat saya, wartawan pun ada yang coba memasak beras tersebut di ruko. Ternyata hasilnya sama, akhirnya tim polisi datang dan segera disita." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manajemen Bulog berkomitmen memberikan pelayanan dan kualitas produk terbaik untuk masyarakat
Baca SelengkapnyaJika ada yang bermain maka akan langsung dicabut izinnya karena telah meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKepastian itu didapat setelah dilakukan pengecekan terhadap gudang-gudang beras di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaProgram "Grebek Pasar" ini besutan Perum Bulog bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memastikan beras SPHP tersedia sepanjang tahun, pada Senin (28/8).
Baca SelengkapnyaSatgas pangan Polri memastikan bahwa harga beras akan turun dalam waktu dekat ini
Baca SelengkapnyaPengoplos beras akan dikenakan sanksi pidana Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Bogor memastikan stok beras aman hingga Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini untuk menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaHeboh Bansos Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Ini Reaksi Keras Timnas Amin
Baca SelengkapnyaMengingat pada 14 Oktober mendatang menjadi puncak pesta demokrasi 5 tahunan.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan minimarket hingga supermarket membatasi pembelian beras.
Baca Selengkapnya