Bulog Tunda Ekspor 100.000 Ton Beras ke Arab Saudi
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan bahwa rencana untuk mengekspor beras sebanyak 100.000 ton ke Arab Saudi harus tertunda akibat pandemi Covid-19.
Budi Waseso menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kontrak kerja sama ekspor beras dengan Arab Saudi awal tahun, namun batal pada tahun ini karena negara tersebut yang masih memberlakukan karantina wilayah (lockdown).
"Kita sudah ada kontrak dengan Arab Saudi 100.000 ton. Kita ekspor beras dalam negeri kita, harganya juga bagus sekali, kita untung besar, tetapi mungkin belum diperbolehkan karena dibarengi dengan pandemi Covid-19, sehingga batal, Arab Saudi lockdown," kata Budi Waseso dalam RDP bersama Komisi IV yang digelar di Kompleks Parlemen DPR/MPR Jakarta, dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (25/6).
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa Arab Saudi melakukan embargo minyak? Ini adalah balasan bagi AS yang selama perang Yom Kippur terus menerus mengirimkan senjata ke Israel untuk melawan negara-negara Arab.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Kenapa bansos beras dihentikan? 'Dihentikan sementara untuk menghormati Pemilu dan pemutakhiran data. 'Tanggal 8-9 Februari 2024 hari libur, tanggal 10 Feb 2024 terakhir kampanye, 11-13 Feb 2024 merupakan hari tenang dan 14 Februari 2024 hari pencoblosan,' sambung Arief.
-
Mengapa Bulog relaksasikan HET beras? 'Jadi relaksasi HET ini untuk beras premium, dari tanggal 10 Maret sampai 23 maret. Kenaikannya Rp 1.000 per kilogram (kg). Ini karena sebelumnya harga GKP kan lumayan tinggi. Kemudian seiring berjalannya panen dalam negeri, maka harga gabah itu akan mulai terkoreksi sekitar 2-3 minggu ke depan, sehingga dirasakan perlu relaksasi ini. Sampai dengan nanti stok lama yang dengan perolehannya masih dengan harga lebih tinggi, bisa kita flat out dengan lebih cepat,' terang Arief.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
Budi Waseso menegaskan bahwa rencana ekspor beras ini seharusnya dapat membuktikan bahwa Indonesia sudah mampu menjaga ketahanan pangannya.
Namun demikian harapan tersebut harus diurungkan mengingat Arab Saudi yang masih menerapkan karantina wilayah, bahkan membatasi kegiatan Ibadah Haji.
Ada pun impor beras yang dilakukan pihak Arab Saudi ini bertujuan memenuhi kebutuhan para Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di negara tersebut, baik bekerja, maupun melaksanakan ibadah Haji dan umrah.
Ekspor Beras Renceng
Bulog berencana mengekspor beras renceng kemasan 250 gram yang dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram. Umumnya, WNI tidak terlalu menyukai jenis beras yang biasa dikonsumsi di Arab Saudi.
Mengingat keputusan Pemerintah untuk menunda keberangkatan haji pada tahun ini, serta Pemerintah Arab Saudi yang membatasi ibadah umrah, Bulog juga harus menunda rencana ekspor beras tersebut.
"Dulu Arab Saudi untuk suplai kegiatan ibadah Haji masyarakat kita yang ada di sana. Jadi, iya ditunda," kata Budi Waseso.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBudi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog belum mengambil keputusan apakah nantinya akan mengambil beras impor dari China.
Baca SelengkapnyaVolume impor beras Indonesia sepanjang Januari hingga November 2022 mencapai 326.5 ribu ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 157,97 ribu ton berasal dari India.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.
Baca SelengkapnyaBulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaHarga beras melonjak di beberapa negara akibat perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaBulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca Selengkapnya