Bulog Wajib Impor Beras Minimal 200.000 Ton di Sisa Desember 2022
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyatakan bahwa pihaknya wajib menuntaskan realisasi impor beras minimal 200.000 ton pada sisa Desember 2022 ini.
Dia menceritakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas (Rakortas) 8 November 2022, Perum Bulog ditugasi untuk menyerap 500.000 ton beras dari dalam negeri, dan 500.000 ton dari luar negeri.
Alasan pertama, cadangan stok beras Bulog hingga akhir tahun ini diperkirakan hanya tersisa 300.000 ton. Jumlah tersebut sangat rawan, terlebih mereka dituntut untuk menyediakan minimal 1-1,2 juta ton beras di penghujung 2022.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
Bagaimana Bulog menjamin ketersediaan beras? “Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi oleh stok, namun Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,“ katanya.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Kenapa beras jadi langka? 'Satgas berdalih salah satu penyebab beras gagal panen imbas cuaca tidak menentu di beberapa daerah. Namun begitu, ketersediaan beras saat ini terbilang masih aman meski harganya mengalami perbedaan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).'
-
Bagaimana Bulog menjaga stok beras? Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen.
"Kalau kurangnya 700.000 ton itu umpama bisa dapat 500.000 ton dari dalam, masih ada sisa dong, masih aman. Berarti sisa 200.000 ton (impor beras) itu harus kita datangkan," jelasnya di Jakarta, Rabu (7/12).
Persoalan kedua, sekarang ini impor beras tidak mudah, karena ada negara yang batasi bahkan menutup untuk ekspor. Pasalnya, masing-masing negara masih membutuhkannya untuk menjaga ketahanan pangan.
"Ini juga sedang dalam upaya, (impor beras dari) beberapa negara. Bahkan sudah ada satu negara yang sudah iya, tapi enggak jadi. Kenapa, karena dia tidak siap dengan waktunya yang sekarang sudah singkat. Belum perizinannya segala macam, jadi tidak mudah," imbuhnya.
Upaya Tuntaskan Realisasi Impor
Oleh karena itu, dia berkomitmen dan akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa menuntaskan realisasi impor beras 200.000 ton di sisa beberapa hari Desember 2022 ini. "Itu karena kita tidak berhasil mendapat yang 500.000 ton, hanya 166.000 ton (serapan dalam negeri), maka kita harus dapat minimal 200.000 ton," tegas Budi Waseso.
Berdasarkan hasil rumusan, Perum Bulog disebutnya tidak memungkinkan untuk bisa mengimpor 500.000 ton beras sesuai rakortas pada sisa bulan ini.
Sehingga skenarionya, Bulog akan berupaya untuk menyerap 200.000 ton beras impor pada Desember 2022. Sedangkan sisa 300.000 ton akan diselesaikan pada Januari-Februari 2022.
"Jadi yang paling mungkin dengan segala upaya daya, paling hebat-hebatnya 200.000 ton. Sisanya kita lihat situasi. Kalau nanti Januari-Februari belum ada panen dan situasinya memang memerlukan itu harus didatangkan dari luar, ya enggak ada masalah," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaProduksi beras pada periode September dan Oktober 2024 akan meningkat masing-masing menjadi 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog mencatat total pengadaan serapan beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton atau setara 1.050 juta ton gabah.
Baca SelengkapnyaRencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaHingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengatakan Pasar akan dibanjiri tambahan beras SPHP dari Bulog sebanyak 250 ribu ton.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca Selengkapnya